Suara.com - Keluarga bos perusahaan pelayaran bernama Sugianto (51) korban pembunuhan berencana di Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara tak menyangka otak pelaku pembunuhan adalah NL alias Nur Luthfiah (34). Pasalnya Nur sebagai karyawati dikenal baik oleh keluarga korban.
"Kami juga sangat kaget, terutama istri korban dan anaknya syok mendengar NL sebagai pelaku intelektual," kata kerabat korban, Hari Susanto saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (26/8/2020).
Menurut Hari, selama ini Nur kerap dibantu keluarga Sugianto ketika berada dalam kesulitan.
"Dia sudah dianggap sebagai keluarga sendiri. Ulang tahun anaknya ada acara di undang makan bersama," ujar Hari.
Sementara itu, Nur sudah bekerja dibawah naungan Sugianto sebagai karyawati bidang keuangan sejak 2012 silam.
"Sangat tidak menyangka, kita sangat terkejut. Kita terus terang sangat syok karena dimata keluarga kita tahu si NL," tandasnya.
Diduga Gelapkan Uang lebih dari Rp 100 Juta
Nur Luthfiah otak pembunuhan berencana bos perusahaan pelayaran Sugianto juga dilaporkan pihak keluarga korban atas dugaan penggelapan uang perusahaan. Perempuan 34 tahun itu dilaporkan keluarga Sugianto ke Polres Metro Jakarta Utara pada Rabu (26/8).
"Keluarga korban atau pihak korban merasa dirugikan sehingga membuat laporan polisi terkait penggelapan dalam jabatan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Sudjarwoko ditemui di kantornya, Rabu (26/8).
Baca Juga: Rugi Miliaran, Dalang Pembunuh Bos Pelayaran Tilap Uang Selama 5 Tahun
Sudjarwoko menuturkan, berdasarkan laporan nilai kerugian sementara terkait dugaan penggelapan uang lebih dari Rp100 juta.
"Satu yang baru kita lihat itu sekitar Rp100 juta lebih ya (penggelapan uang). Belum yang lain-lain masih kita lihat," ucapnya.
Merasa Dilecehkan
Kapolda Metro Jaya Irjen, Nana Sudjana sebelumnya mengungkap bahwa kasus pembunuhan berencana terhadap Sugianto diinisiasi atau diotaki oleh Nur yang tidak lain merupakan karyawannya. Wanita ini berdalih menyewa pembunuh bayaran karena sakit hati dilecehkan oleh korban.
"Ada beberapa pernyataan korban yang dianggap melecehkan selama ini, mereka sering marah-marah dan sering mengajak hal-hal di luar hubungan pimpinan-karyawan. Sering diajak melakukan persetubuhan dan ada perkataan sebagai perempuan tidak laku," kata Nana saat jumpa pers di Polda Metro Jaya Jakarta, Senin (24/8).
Selain karena motif sakit hati, Nana menyebut motif lainnya yaitu karena Luthfiah takut dilaporkan ke polisi oleh Sugianto. Pasalnya Nur yang bekerja sebagai administrasi keuangan di perusahaan miliki korban diduga telah menggelapkan uang pajak.
Tag
Berita Terkait
-
Dilaporkan Ancam Janin Erika Carlina, DJ Panda Dipanggil Polisi: Data Pribadi Disebar di Grup WA
-
Polda Metro Jaya Mangkir Sidang Praperadilan, Kuasa Hukum Aktivis Khariq Anhar Kecewa Berat
-
Polda Metro Jaya Mangkir, Sidang Praperadilan Aktivis Khariq Anhar Ditunda
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash