Suara.com - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, keberhasilan kepala daerah dapat diukur dari cara pengelolaan bantuan sosial atau Bansos. Menurutnya apabila dana Bansos suatu daerah terus bertambah setiap tahun, maka dapat dikatakan kepala daerahnya gagal.
Hal itu disampaikan Alex dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) dengan tema Praktik Baik Pemanfaatan NIK Untuk Program Subdisi Pemerintah yang berlangsung secara virtual, Rabu (26/8/2020).
"Jadi alokasi anggaran subsidi bantuan sosial setiap tahun itu bertambah terus kan bisa dikatakan gagal kepala daerahnya, karena makin banyak penduduk miskin. Seharusnya semakin lama, semakin berkurang dengan ketentuan kriterianya jelas siapa yang berhak menerima subdsidi dan bantuan sosial," kata Alex.
Alex berharap kedepan dapat berkurang permintaan dana Bansos dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat. Berkurangnya permintaan dana Bansos dari daerah bisa menjadi tolak ukur kepemimpinan pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat.
"Kami berharap ke depan itu menjadi ukuran dalam penilaian keberhasilan kepala daerah dan penyaluran bersubsidi," ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, bila pemerintah daerah bisa merealisasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemeritah pusat perlu mengaresiasi. Bentuk apresiasi terhadap pemerintah daerah yang berhasil menurunkan angka kemiskinan tak cukup dengan laporan WTP atau wajar tanpa pengecualian dari BPK, namun perlu diberi insentif.
"Kalau kepala daerahnya berhasil menurunkan kemiskinan, saya kira layak dan pantas diberikan insentif, jangan hanya yang laporan keuangannya WTP," tuturnya.
Alex menyebut KPK telah melakukan kajian mengenai penyaluran subsidi. Hasil kajian masih banyak ditemukan penyaluran Bansos yang tidak tepat sasaran.
"Seperti subsidi gas melon yang hijau, itu kan subsidinya disalurkan bukan ke penduduk langsung yang berhak tetapi ke industrinya. Jadi siapa pun boleh beli gas melon, tetapi kan jelas bahwa gas melon gas bersubsidi yang seharusnya berhak membeli masyarakat miskin," ucapnya.
Baca Juga: Pukat UGM Desak Dewas KPK Beri Bukti Serius Tangani Kasus Etik Firli Bahuri
Oleh karena itu, Alex berharap pemerintah daerah bisa mengidentifikasi masyarakat yang berhak menerima subsidi dengan terus memperbaharui Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Dengan akurasi data kita berharap yang dipadankan dengan NIK kita bisa mengidentifikasi masyarakat yang berhak menerima subsidi, itu tujuannya. Kita berharap setiap tiga atau enam bulan harus ada update dari pemda terhadap data-data penduduk yang berhak menerima subsidi dan bantuan sosial," pungkasnya Alex.
Berita Terkait
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Ketua KPK Digugat Anggota DPRD Tersangka Korupsi! Praperadilan Kasus Dana Hibah Jatim Memanas
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Geger di Makam Keluarga Jokowi: dr. Tifa Sebut Sudjiatmi Ibu Tiri, Usia Ayah Cuma Beda 19 Tahun
-
Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
-
Profil Walkot Dedy Yon: Pewaris Tahta Dedy Jaya Group, 2 Kali Cerai, Nikah Lagi Disaksikan Jokowi
-
Polisi Berpeci Hitam Kawal Aksi Bela Palestina, Pesannya Bikin Adem Ribuan Massa di Monas
-
Drama Roy Suryo Cs 'Geruduk' Makam Keluarga Jokowi: Curigai Ibu Kandung, Gibran Ucap Terima Kasih
-
Kadistamhut DKI Jakarta Sebut 3.635 Pengunjung Ramaikan Wisata Malam Perdana di Ragunan
-
Berkah Pedagang Makanan di Wisata Malam Ragunan, Omzet Mencapai Rp 4 Juta!
-
Lampu Dianggap Kurang Terang, Ragunan Siap Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Perdana Buka Wisata Malam, Ragunan Langsung Diserbu Ribuan Pengunjung!
-
Ragunan Buka Malam Hari, Jadi Spot Romantis Baru Buat Pasangan Malam Mingguan