Suara.com - Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Gembong Yudha mengungkapkan jika otak peredaran narkoba jenis ekstasi dengan kualitas tinggi asal Belanda merupakan narapidana bernama Hengky Sutejo.
Dia merupakan salah satu dari lima narapidana narkoba yang pernah melahirkan diri dalam perjalanan menuju Rutan Cipinang usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tahun 2015 silam.
"Otak utamanya yang nomor dua dari sebelah kanan (Hengky Sutejo), itu kasus yang mau sidang terus pengawalnya disiram pakai air cabai terus dia kabur, nah itu," kata Gembong di Bareskrim Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020).
Menurut Gembong, ketika itu Hengky melarikan diri ke Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian, dia tangkap kembali dan kedapatan membawa narkoba.
"Dia kabur ke Makassar terus ketangkap Polda Sulsel. Ada barang bukti, langsung dieksekusi di sana," ungkap Gembong.
Gembong menjelaskan selain Hengky otak dari peredaran ekstasi asal Belanda lainnya yakni tersangka Sunardi alias Doyok yang juga merupakan narapidana narkoba. Sedangkan, tersangka Herianto alias Anto dan Hasrul alias Ardi merupakan eksekutor.
"Kelompok intelektual yang bisa atur pengiriman, ngurusin pengeluaran barang, kan itu orang intelektual tinggi. Inilah intelektualnya, yang kedua eksekutornya," bebernya.
Sebagai informasi, pada tahun 2015 lalu lima terdakwa kasus narkoba melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Kelima terdakwa yakni Darman, Desi Sagita alias Desi, Hengky Sutejo dan Rio Reynaldo.
Baca Juga: Edarkan Ekstasi Kualitas Tinggi asal Belanda, Eks Anggota Polisi Ditangkap
Ketika itu, mereka melarikan dari mobil tahanan dalam perjalanan menuju Rutan Cipinang, Jakarta Timur.
Mereka berhasil melarikan diri usai menyiram air campuran cabai ke wajah anggota Sabhara Polres Metro Jakarta Utara.
Berita Terkait
-
Bareskrim Ambil Alih Kasus 75 Ribu Ekstasi di Mobil Kecelakaan: Sopir Kabur, Ada Lencana Polri!
-
Mahar Cek Rp3 Miliar Viral, Terbongkar Mbah Tarman Rupanya Eks Narapidana
-
20 Ribu Ekstasi Gagal Diselundupkan, 6 Sindikat Internasional Dibekuk!
-
Bukannya Tobat usai Keluar Nusakambangan, Driver Ojol di Jakut Jualan 10 Ribu Ekstasi Berlogo Kepala Singa
-
Parpol Paling Banyak Kirim Caleg Eks Narapida di Pemilu 2024, Bongkar Aib!
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung