Suara.com - PT. Pertamina (persero) mengalami kerugian lebih dari Rp11 triliun pada semester pertama tahun 2020. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disorot sejumlah kalangan karena dianggap tidak becus mengawasi perusahaan.
Menanggapi berbagai pertanyaan publik mengenai kerugian Pertamina, analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim mengatakan, pertama, laba rugi perusahaan biasanya per tahun. "Rugi atau laba tentunya berdasar Neraca 31 Desember 2020 nanti," kata Rustam melalui akun Twitter @RustamIbrahim.
Kedua, kata Rustam, kerugian Pertamina terjadi pada situasi yang tidak normal. "Supply melimpah, demand rendah, harga minyak merosot," katanya.
Lebih jauh Rustam membandingkan dengan Garuda Indonesia yang juga terdampak pandemi Covid-19.
"Dalam situasi pandemi corona, apa bedanya Pertamina merugi atau Garuda merugi? Penumpang pesawat jauh berkurang dan jumlah pemakaian BBM juga sangat berkurang. Sesuatu yang sebetulnya dapat dipahami dengan mudah. Itu kalau mau memahami," katanya.
Rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR dan jajaran direksi Pertamina diagendakan berlangsung pada Senin (31/8/2020) dengan agenda meminta penjelasan mengenai berbagai persoalan yang terjadi di perusahaan tersebut, terutama menyangkut kerugian yang mencapai sekitar Rp11 triliun pada semester pertama tahun ini.
Demikian dikatakan oleh Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto ketika dihubungi Suara.com, Kamis (27/8/2020). "Kita akan telusuri, untuk memitigasi agar kerugian itu tidak berlatur-larut terus. Harus sehat," kata dia.
Tetapi Sugeng memastikan dalam RDP, komisinya tidak mengundang Ahok.
Mengenai kerugian yang dialami Pertamina pada semester pertama tahun 2020, menurut Sugeng, hal itu terjadi karena berbagai sebab, di antaranya demand menurun secara drastis, dan persoalan serupa juga dialami hampir semua operator minyak raksasa dunia, seperti ExxonMobil, Chevron, juga British Petroleum. Mereka mengalami rugi sampai miliaran dollar Amerika Serikat.
Baca Juga: Yang Ketemu DPR Pekan Depan Bukan Ahok, Tetapi Direksi Pertamina
Kecuali Saudi Aramco yang justru meraup untung dalam kondisi sekarang.
Pandemi Covid-19, menurut Sugeng, ikut mempengaruhi demand. Tetapi Sugeng yakin, terutama setelah pandemi berhasil ditangani, keuangan Pertamina kembali membaik pada semester kedua tahun ini.
Sugeng mengatakan sekarang ini saja permintaan sudah membaik atau mulai menggeliat. "Mudah-mudahan semester depan akan setidaknya tidak rugi," katanya.
Berita Terkait
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
-
Saksi Ungkap Alasan Pertamina Pilih Sewa Kapal Milik PT JMN
-
Jawab Atur Penyewaan Kapal oleh Pertamina, Kerry Riza: Fakta Telah Bicara
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI