Suara.com - Sejumlah anak buah kapal atau ABK asal Indonesia yang mendapatkan perlakukan tidak manusiawi di kapal China dikabarkan segera dipulangkan ke tanah air. Saat ini para ABK WNI itu masih berada di Bandara Internasional Nadi, Kepulauan Fiji.
Ahmad Fauzi, pihak yang membantu ABK dari Kantor Hukum A.F.H mengatakan, sudah berkomunikasi dengan para ABK tersebut dan tengah menunggu keberangkatan.
"Mereka masih di Fiji, persiapan dan menunggu di bandara," kata Ahmad kepada Suara.com, Jumat (28/8/2020).
Para ABK tersebut berhasil dipulangkan oleh Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Fiji usai pihak kuasa hukum mengirimkan surat klarifikasi dan permohonan untuk dipulangkan.
Diberitakan sebelumnya, ABK asal Indonesia yang bekerja di Kapal Rong Da Yang 9 di Fiji minta dipulangkan ke tanah air karena mendapatkan perlakuan tidak manusiawi selama bekerja.
Terkait itu, Kemenlu telah berkoordinasi terkait permintaan tersebut.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan KBRI Suva serta agensi yang memberangkatkan para ABK tersebut.
"Kemlu telah berkoordinasi dengan KBRI kita yang ada di Suva dan telah berkoordinasi dengan minning agency yang memberangkatakan para awak tersebut untuk menindak lanjuti informasi awal yang kami terima," kata Judha dalam paparannya yang disampaikan secara virtual, Jumat (7/8/2020).
Selain terkait masalah upah, para ABK tersebut pun seringkali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan ketika bekerja.
Baca Juga: Lagi! 4 ABK Indonesia Diduga Disiksa di Kapal China
Ahmad Fauzi, kuasa hukum yang mendapatkan pengaduan dari keluarga tiga ABK tersebut, mengatakan, tindakan kekerasan seringkali dialami salah satunya oleh ABK yang bernama Nicholas Stenly.
Perlakuan tidak manusiawi yang kerap dirasakan para ABK yakni seperti dipukul, dibentak dan dipaksa bekerja.
Selain itu, makanan yang disediakan di kapal pun tidak layak dikonsumsi.
"Di samping itu, makanan yang disediakan buat mereka kadang dan sering ada kecoaknya," kata Fauzi kepada Suara.com, Jumat (7/8/2020).
Bukan hanya perlakuan fisik dan makanan saja, para ABK itu juga mengeluhkan perihal gaji yang bermasalah.
Berita Terkait
-
Lagi! 4 ABK Indonesia Diduga Disiksa di Kapal China
-
Miris! 3 Jasad ABK WNI Tewas di Kapal China Diselundupkan Via Batam
-
Derita ABK WNI di Kapal MV Ocean Star 86, Mengemis Makan ke ABK Filipina
-
Terdampar di Kapal Asing, 3 ABK WNI Minta Tolong ke Presiden Jokowi
-
Kisah ABK WNI Kapal Rong Da Yang, Dipaksa Makanan Berkecoak Hingga Dipukuli
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur