Suara.com - Perdana menteri Shinzo Abe resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Jepang karena masalah kesehatan.
"Meskipun ada satu tahun lagi dalam masa jabatan saya dan ada tantangan yang harus dihadapi, saya telah memutuskan untuk mundur sebagai perdana menteri," kata Shinzo Abe pada konferensi pers di Tokyo pada hari Jumat, disadur dari CNN.
Abe juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Jepang karena tidak dapat menjalankan tugasnya selama pandemi virus corona.
Abe menderita kolitis, penyakit radang usus, yang juga merupakan faktor pengunduran dirinya yang tiba-tiba sebagai perdana menteri pada tahun 2007.
"Selama hampir delapan tahun saya mengontrol penyakit kronis saya, namun pada bulan Juni tahun ini saya melakukan pemeriksaan rutin dan ada tanda-tanda penyakit tersebut," ujar Abe.
"Saya membuat keputusan bahwa saya tidak boleh melanjutkan pekerjaan saya sebagai perdana menteri," jelas Abe.
Abenomics dan Womenomics
Ketika Shinzi Abe terpilih untuk masa jabatan kedua pada tahun 2012, Jepang berada dalam kondisi ekonomi lesu setelah beberapa dekade mengalami stagnasi.
Perdana menteri 65 tahun tersebut segera meluncurkan eksperimen besar yang dikenal sebagai "Abenomics", yang mencakup tiga anak panah - stimulus moneter besar-besaran, peningkatan pengeluaran pemerintah, dan reformasi struktural.
Baca Juga: Bak Buang Air di Bikini Bottom, Toilet Kafe Ini Dilengkapi Akuarium Raksasa
Kebijakannya tersebut dihargai oleh sekutunya karena menghidupkan kembali ekonomi Jepang dan meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.
"Jepang bukan lagi Jepang masa lalu. Kami telah berhasil menembus 'tembok pengunduran diri' sepenuhnya." kata Abe pada Januari 2020.
Tetapi setiap keberhasilan Abenomics sebagian besar adalah menghindari penurunan terus-menerus daripada mendorong ledakan besar, dan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia tetap mengalami masalah selama Abe menjabat.
Jepang tergelincir lebih dalam ke resesi karena pandemi Covid-19 melanda tahun ini. Faktor utama yang memengaruhi Abe selama menjabat adalah populasi negara yang menua dengan cepat.
Lebih dari sepertiga penduduk Jepang berusia di atas 65 tahun, dan negara mencatatkan rekor baru tingkat kelahiran yang rendah pada tahun 2019.
Penurunan demografis Jepang berarti berkurangnya jumlah pekerja yang mendukung populasi lansia yang membutuhkan perawatan kesehatan dan pensiun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik
-
Tangis Bocah Penjual Cilok usai Ditipu Berubah Haru saat Warga Patungan Ganti Kerugian
-
Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat: Anak Disabilitas Dipukul, Rumah dan Posko Dibakar!
-
Marak Keracunan Massal MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total: Anak-anak Jangan Dirugikan!
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh