Meskipun demikian, Abe tetap menjaga ketat imigrasi, yang dapat meningkatkan tenaga kerja.
Abe menyerukan perlunya reformasi gaya kerja, menyebut perempuan sebagai sumber daya yang paling kurang dimanfaatkan dan berjanji untuk meningkatkan representasi gender dan menutup kesenjangan dalam angkatan kerja dengan "womenomics".
Womenomics menjadi bagian penting dari kebijakan reformasi ekonominya yang dijuluki Abenomics. Ia ingin melibatkan lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja.
Dikutip dari BBC, jumlah karyawan perempuan dalam angkatan kerja Jepang meningkat sejak 2012 - dan menurut angka OECD 2016, Abe juga benar dengan mengatakan bahwa tingkat pekerja perempuan lebih tinggi daripada Amerika Serikat untuk usia di atas 25 tahun.
Pada tahun 2016, tingkat pekerja wanita Jepang secara keseluruhan sebesar 66,1% jauh di atas rata-rata OECD sebesar 59,4%.
Namun demikian, kritikus mengatakan Abe masih belum berhasil mengatasi kesenjangan gender di negaranya atau menyelesaikan masalah yang menghalangi partisipasi perempuan dalam ekonomi.
Namun, Atsuko Muraki, profesor tamu di Universitas Tsuda dan mantan wakil menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, mengatakan pekerjaan perempuan di Jepang telah meningkat secara kuantitas tetapi tidak secara kualitas.
Hal ini dibuktikan dengan melihat lebih dekat pada jenis pekerjaan yang dilakukan perempuan - hanya 12,4% legislator, pejabat senior dan manajer adalah perempuan, menurut angka WEF pada tahun 2018.
Pemerintahan Abe memberlakukan undang-undang yang bertujuan mencapai kesetaraan gender di tempat kerja pada tahun 2015. Itu mengaharuskan perusahaan dengan lebih dari 301 karyawan menetapkan target untuk meningkatkan pekerja perempuan di manajemen.
Baca Juga: Bak Buang Air di Bikini Bottom, Toilet Kafe Ini Dilengkapi Akuarium Raksasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India