Suara.com - Sekitar 3.700 warga Swedia kaget karena dinyatakan positif corona. Setelah diselidiki, ternyata alat tes Covid-19 yang dipakai rusak karena tak bisa mengidentifikasi dengan detail.
Menyadur Asia One pada Sabtu (29/08/2020), Badan Kesehatan Masyarakat mengatakan bahwa alat tes yang dipakai tak bisa membedakan antara tingkat virus rendah dan hasil negatif.
"Pemasok harus menyesuaikan kinerja yang diperlukan untuk pengujian ini," kata Karin Tegmark Wisell, kepala departemen mikrobiologi.
Alat tes telah banyak diekspor ke negara lain, tambahnya, tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. Alat tes ini datang dari China tapi belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
BGI Genomics, dua anak perusahaannya termasuk dalam daftar hitam ekonomi AS dari perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terkait perlakuan China terhadap Uighur.
Perusahaan itu menerima otoritas penggunaan darurat dari AS untuk alat pengujian virus corona pada bulan Maret.
Mereka juga mendapat Daftar Penggunaan Darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia pada bulan Mei.
Laboratorium Swedia yang mengevaluasi pengujian tersebut telah menyesuaikan metodologi mereka. Badan ini tidak dapat mengatakan berapa banyak tes yang telah dilakukan dengan alat tersebut.
Menurut mereka, hanya sebagian kecil kasus yang sepertinya terlibat karena virus berada pada tingkat yang sangat rendah. Swedia mengatakan hasil yang salah hanya mempengaruhi statistik infeksi.
Baca Juga: Peneliti Ciptakan Alat Tes Covid-19, Hasilnya Bisa Keluar dalam 45 Menit!
Pada hari Selasa, badan tersebut melaporkan bahwa sejak kasus pertama Covid-19 diidentifikasi, ada 86.891 kasus yang dikonfirmasi di Swedia dan 5.814 kematian.
Penerimaan perawatan intensif dan kematian telah menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Agensi akan mempresentasikan strateginya untuk melonggarkan beberapa pembatasan yang tersisa pada acara publik, seperti pertandingan sepak bola pada Selasa depan.
Selama ini, Swedia menuai kontroversi karena penanganan virus corona di negaranya terlalu longgar. Mereka ta menutup restoran juga kafe juga tak melakukan lockdown.
Belakangan, masyarakat Swedia mulai kehilangan kepercayaan terhadap penanganan pemerintah dalam memerangi pandemi virus Corona Covid-19.
Strategi Swedia yang sejak awal memberlakukan new normal alias tak pernah menerapkan pembatasan sosial ketat, mulai dipertanyakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat