Suara.com - Angka kasus Covid-19 di Indonesia makin hari makin bertambah. Bahkan, peningkatan penularan virus Corona juga terjadi di masa liburan panjang.
Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti peran pemerintah terkait munculnya klaster baru libur panjang alias long weekend.
Menurutnya, pemerintah sekarang ini hanya fokus dalam membereskan urusan ekonomi. Jika memang demikian, kata Pandu, maka ia menyarankan agar pandemi Corona dilupakan.
Salah satu tindakan menonjol yang membuat pemerintah terlihat hanya memedulikan ekonomi adalah dengan membuat libur panjang 16-23 Agustus lalu. Presiden Joko Widodo meneken cuti bersama agar waktu libur lebih panjang.
Pandu menilai pemerintah sengaja mendesain libur panjang agar masyarakat bepergian untuk pariwisata. Dengan demikian, maka banyak lokasi liburan yang ramai dan ekonomi kembali bergerak.
"Jadi masyarakat itu dibuat hari libur kejepit, supaya pariwisatanya laku. Kalau orang bepergian hotel laku, kuliner laku, memang disengaja. Jadi konsekuensinya ya terjadi peningkatan," ujar Pandu saat dihubungi Suara.com, Rabu (2/9/2020).
Menurutnya risiko penularan corona saat tempat wisata ramai sudah bisa terlihat sejak jauh hari. Namun Pemerintah disebutnya tidak terlalu peduli karena hanya memikirkan masalah ekonomi.
"Kalau gitu gak usah ada hari libur. Tapi kan pemerintah kan bukan mau mengendalikan pandemi," jelasnya.
Tindakan menyatukan gugus tugas penanganan Covid-19 dengan komite pemulihan ekonomi juga disebutnya tak memberikan dampak banyak bagi pencegahan penularan corona. Sebab fokusnya hanyalah membuat Indonesia terhindar dari keterpurukan ekonomi.
Baca Juga: Klaster Long Weekend, Pemprov DKI Diminta Perketat Awasi Protokol Kesehatan
Ia mengaku sudah memberikan saran kepada Pemerintah agar tidak melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lebih jauh. Namun keputusan yang diambil malah sebaliknya.
"Kami mau nyuruh pemerintah gimana, pemerintah kan punya akal, punya ide, punya duit, disaranin kayak gini gak mau, yaudah deh sekarang, maunya apa, terserah deh, gitu," tuturnya.
Karena itu, ia menilai jika Pemerintah hanya peduli pada situasi ekonomi, maka lebih baik lupakan cara mengendalikan pandemi. Semua sektor kembali dibuka dan masyarakat bisa berkegiatan seperti biasa.
"Jadi sekarang tuh ekonomi jadi panglima, makanya saya juga kalau mau ekonomi jalan, yaudah ekonomi aja deh. Pandemi lupakan aja," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Penyemprotan Jalan Demi Kurangi Polusi Udara Dianggap Membahayakan, Heru Budi: Kalau Nggak Boleh Kita Hentikan
-
Epidemiolog Sebut Penyemprotan Jalan Polda Metro Jaya Malah Memperburuk Kesehatan!
-
Kabar Baik, Angka Harapan Hidup Masyarakat Indonesia Meningkat
-
Epidemiolog Dukung Penuh Kebijakan Masuk Mal Wajib Booster Covid-19
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan