Suara.com - Suara.com - Kelompok pecinta hewan di malaysia mengecam pelaku yang mengecat seekor anjing hingga mirip harimau, lengkap dengan belang hitam dan oranye.
Menyadur Asia One, Rabu (2/9/2020), foto-foto yang menampakan anjing malang itu telah tersebar di media sosial.
Foto-foto itu menjadi viral setelah diunggah di Facebook oleh Asosiasi Hewan Malaysia pada 28 Agustus.
Dalam kolom komentar laman Facebook kelompok pecinta hewan tersebut, banyak yang menyandingkan foto anjing malang itu dengan tokoh kartun di serial Winnie the Pooh bernama Tiger.
Kelompok hak asasi hewan meminta informasi mengenai keberadaan anjing tersebut dalam upaya untuk melacak mereka yang bertanggung jawab.
Untuk membujuk orang-orang agar melapor, kelompok itu bahkan menawarkan hadiah bagi yang bisa memberikan informasi dan mungkin pelakunya.
"Bantu Animal Malaysia cari tahu lokasi di mana dan milik siapa anjing ini?," tulis Asosiasi Hewan Malaysia di Facebook.
"Hadiah misteri menanti kepada pemberi maklumat lengkap jika anjing tersebut memang berada di Malaysia,' tambahnya.
Foto-foto anjing "berkedok" harimau itu menimbulkan kemarahan di internet. Pasalnya, mewarnai bulu hewan dinilai cukup berbahaya.
Baca Juga: Aksinya Curi Tabung Gas Viral, Polisi Ringkus Pelaku Tak Jauh dari TKP
Kebanyakan orang tidak tahu, tetapi cat bisa menjadi racun dan dapat menyebabkan kerontokan bulu, tulis laporan Asia One.
Banyak yang mengutuk tindakan tidak etis tersebut dan menunjukkan ekspresi sedih pada anjing itu.
Sementara yang lain mengatakan pola realistis yang dilukis pada hewan tersebut menunjukkan pelakunya mungkin seniman berbakat.
Untuk memudahkan pertukaran informasi, Asosiasi Hewan Malaysia juga menyantumkan kontak terkait yang bisa dihubungi +601120901097.
Peristiwa seekor warna kulit hewan dimanipulasi juga sempat terjadi baru-baru ini, tepatnya di Thailand.
Seekor kucing peliharaan menjadi mirip tokoh di serial pokemon yakni pikachu karena warna bulunya yang berubah jadi kuning.
Berita Terkait
-
Terpeleset, Kecelakaan Motor Beruntun ini Endingnya Malah Ngeselin
-
Warganet Bagikan Serunya Nonton Konser Drive in di Tengah Pandemi
-
Ngaji Dapat Rp 1000, Jika Rewel Uang Kembali, Cara Ibu Didik Anak Ini Viral
-
Terciduk Mencuri Bedak, Ibu Ini Berlagak Pingsan, Videonya Bikin Emosi Jiwa
-
Ngakak! Disangka Giveaway iPhone, Pemuda Ini Bikin Warga Twitter 'Tergocek'
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap