Suara.com - Setelah TikTok, pemerintah India melarang aplikasi game PUBG Mobile dan 117 aplikasi buatan China karena dianggap mengancam keamanan nasional.
Menyadur BBC News, Rabu (3/9/2020), salah satu dari 118 aplikasi yang dilarang oleh pemerintah India adalah produk dari Tencent yakni video game yang cukup populer PUBG Mobile dan WeChat Work.
Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India mengatakan mereka memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai gelombang terbaru yang bertindak melawan kepentingan India.
Sebelumnya pemerintah India telah melarang 59 aplikasi paling populer termasuk TikTok karena masalah keamanan nasional.
Aplikasi lain yang ikut dilarang adalah dua aplikasi pencarian Baidu, pemindai kartu nama CamCard, aplikasi pembayaran Alipay Alibaba, dan platform e-commerce Taobao.
Pihak kementerian mengatakan menerima banyak keluhan dari berbagai sumber mengenai aplikasi yang dibuat oleh negara Tirai Bambu tersebut.
"Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi telah menerima banyak keluhan dari berbagai sumber termasuk beberapa laporan tentang penyalahgunaan beberapa aplikasi seluler yang tersedia di platform Android dan iOS karena mencuri dan secara diam-diam mentransmisikan data pengguna secara tidak sah ke server yang memiliki lokasi di luar India ," jelas kementerian India dalam sebuah pernyataan dikutip dari Techcrunch.
"Ada suara yang kuat di ruang publik untuk mengambil tindakan tegas terhadap aplikasi yang membahayakan kedaulatan India serta privasi warga kami." sambungnya.
Kelompok advokasi digital yang berbasis di New Delhi, Software Law and Freedom Center menyatakan keprihatinan atas larangan dikeluarkan.
Baca Juga: Pembatasan Dilonggarkan, Kasus Corona di India Meroket Hampir 3,8 Juta
"India sayangnya tidak memiliki undang-undang perlindungan data dan kebijakan keamanan siber yang komprehensif. Larangan itu menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam proses komite serta dalam keputusan eksekutif yang melarang aplikasi atau situs web," ujar Software Law and Freedom Center dalam sebuah pernyataan.
Ketegangan antara dua negara terpadat di dunia itu mulai muncul sejak awal tahun ini dan meningkat setelah lebih dari 20 tentara India tewas dalam bentrokan militer di Himalaya pada bulan Juni.
Sejak saat itu, slogan "Boikot China" menjadi tren di Twitter di India karena semakin banyak orang yang memposting video yang menunjukkan perusakan smartphone, TV, dan produk lain buatan China.
Pada bulan April, India juga membuat perubahan pada kebijakan investasi luar negerinya yang mengharuskan investor China - yang telah menanamkan miliaran dolar ke dalam startup India dalam beberapa tahun terakhir - untuk meminta persetujuan dari New Delhi sebelum mereka dapat menulis cek baru ke perusahaan India.
Langkah tersebut secara signifikan mengurangi hadirnya investor China dalam arus kesepakatan perusahaan rintisan India beberapa bulan kemudian.
Amerika Serikat baru-baru ini juga mengambil tindakan terhadap aplikasi buatan China, mengancam akan melarang TikTok dan memerintahkan perusahaan AS untuk berhenti berbisnis dengan platform WeChat Tencent.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD