Suara.com - Panitia penyelenggara pesta kaum gay di Apartemen The Kuningan Suites, Setia Budi, Jakarta Selatan menggelar beragam perlombaan seksual sesama jenis. Mereka bahkan menjanjikan hadiah berupa diskon harga tiket pesta selanjutnya bagi para pemenang.
Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum atau Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak usai menggelar rekonstruksi kasus pesta gay di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/9/2020).
"Satu hal terkuak di fakta rekonstruksi bahwa adegan-adegan dari game satu sampai dengan terakhir, bahwa setiap pemenang dari game yang dilakukan akan diberi hadiah terkait dengan event selanjutnya dengan diskon 50 persen," kata Calvijn.
Dari fakta tersebut, Calvijn pun menduga bahwa pesta gay yang diotaki oleh tersangka Teuku Ramzy tersebut kemungkinan akan digelar kembali apabila para tersangka tak ditangkap.
"Artinya apa? Akan ada event selanjutnya. Kemungkinan kalau komunitas ini tidak ditangkap akan ada event lagi," ujarnya.
Adapun, Calvijn mengemukakan berdasar hasil penyelidikan komunitas tersebut telah menggelar pesta gay sebanyak enam kali di lokasi berbeda sejak 2018 hingga 2020.
"Kami masih menggali dan mendalami apakah ada korelasi komunitas yang saat ini kami ungkap dengan komunitas lain," tuturnya.
Sebelumnya terkuak bahwa penyelenggara pesta gay yang digelar di Apartemen Kuningan Suites menggelar sejumlah perlombaan seksual sesama jenis. Mulai dari oral seks hingga menghirup obat perangsang.
Hal itu terungkap dari hasil rekonstruksi yang digelar jajaran Subdit Jatanras di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/9)i.
Baca Juga: Mahasiswa UHO Tewas Ditembak, 3 Polisi Akui Bawa Pistol saat Kawal Demo
Dalam perlombaan oral seks penyelanggaraan pesta yang diotaki oleh tersangka Teuku Ramzy itu pertama-tama memilih tiga peserta dengan kencenderungan seksual sesama jenis sebagai pihak laki-laki atau top dan perempuan atau bottom. Setelah tiga pasangan terpilih, mereka kemudian berlomba-lomba untuk lebih dahulu membuat pasangannya orgasme.
"Yang akan diminta maju untuk dioral seks dengan cara panitia memutar musik dan peserta memutarkan botol secara estafet, saat lagu berhenti siapa yang dalam posisi memegang botol maka dia yang harus maju. Demikian seterusnya sampai dengan didapat tiga top. Setelah itu dilanjutkan dengan mencari tiga bottom," ujar penyidik dalam gelar rekonstruksi.
Selain permainan oral seks, pihak penyelenggara juga mengadakan permainan dare or dare dengan cara disediakan satu buah botol untuk diputar keliling di antara peserta secara estafet diiringi lantunan musik. Saat music berhenti, peserta yang memegang botol terakhir diharuskan mengambil tantangan yang disiapkan oleh panitia secara acak.
Tak hanya itu, pihak penyelenggara juga mengadakan perlombaan menghirup obat perangsang selama 10 detik. Masing-masing pemenang di setiap perlombaan akan diberikan hadiah berupa diskon sebesar 50 persen untuk biaya pendaftaran pesta gay selanjutnya.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Ijazah Asli Jokowi Terungkap Ada di Polda Metro, Jadi Barang Bukti Kasus Apa?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api