Suara.com - Seorang pria di Dallas, Amerika Serikat, menembak mati istri dan dua anaknya karena dianggap terlalu berisik. Pada polisi, ia berkata merasa terganggu karena saat itu sedang sakit kepala.
Menyadur Fox News, Senin (7/9/2020), pembunuhan ini dilakukan oleh James Webb di apartemen di Dallas Timur pada Senin pagi.
Polisi Dallas mendapat telepon sekitar pukul 11 pagi tentang pria yang menembak keluarganya.
Laporan ini diterima karena pria tersebut menelepon perusahaan alarm yang berakhir dengan laporan di kantor polisi.
Polisi akhirnya bertemu Webb di luar Rosemont di Ash Creek Apartments dekat John West Road. Mereka menahannya setelah menemukan mayat tiga anggota keluarga.
Sebuah pistol dan selongsong peluru juga ditemukan di dalam apartemen. Atas penemuan ini, James Webb dituduh membunuh istrinya, Victoria Bunton dan kedua putranya yang berusia 13 dan 16 tahun.
Menurut surat pernyataan penangkapan, Webb bertengkar dengan istrinya karena dia sakit kepala dan mengatakan istri dan kedua anaknya terlalu berisik.
Surat perintah penangkapan menyatakan bahwa Webb bosan dengan ketiga korban yang berteriak dan mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang salah dengan dia, sehingga Webb menembak mereka.
Polisi mengatakan Webb menunggu satu jam dan kemudian menggunakan perangkat peringatan darurat medis miliknya untuk menelepon 911 dan mengaku.
Baca Juga: Pria Tembak Mati Pejalan Kaki karena Menyeberang Terlalu Lama
"Ini adalah pemandangan yang mengerikan. Ini adalah kejadian yang mengerikan. Hati kami untuk semua orang yang tersentuh oleh ini," kata Wakil Kepala Ruben Ramirez.
Detektif bagian pembunuhan telah mendapatkan surat perintah penggeledahan untuk memproses tempat kejadian.
Video dari SKY 4 menunjukkan beberapa mobil polisi dan van tempat kejadian perkara di luar apartemen yang diikat dengan pita kuning.
Tetangganya yang bernama Chanel Lockhart berkata bahwa remaja itu bersaudara dan dia baru saja ngobrol dengan ibunya pada hari Jumat.
"Terakhir kali saya melihatnya, dia mengeluarkan bahan makanan dari mobil dan anak laki-laki membantunya. Anda tidak akan pernah berpikir bahwa dia akan melakukan itu. Dan dia punya hati. Dia sangat manis untuk semua orang," kata Lockhart.
"Kamu tidak akan pernah berpikir bahwa suatu hari dia akan menelepon dan mengatakan dia membunuh anak-anaknya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan