Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang bekerjasama dengan China menyusun persyaratan untuk persetujuan internasional dari setiap vaksin Covid-19.
"Kantor WHO di China dan markas besar WHO telah bekerjasama dengan pihak berwenang di China," kata asisten direktur jenderal Mariangela Simao dalam sebuah pengarahan di Jenewa, disadur dari Asia One, Selasa (8/9/2020).
"Kami berhubungan langsung, kami berbagi informasi dan persyaratan untuk persetujuan vaksin internasional." sambungnya.
Perusahaan China Sinovac Biotech Ltd mengatakan pada hari Senin kandidat vaksin virus corona aman untuk orang tua, menurut hasil awal dari uji coba tahap awal hingga pertengahan.
Pejabat kesehatan prihatin tentang apakah vaksin eksperimental dapat dengan aman melindungi orang tua terhadap virus yang telah menyebabkan hampir 890.000 kematian di seluruh dunia.
"Kandidat vaksin Sinovac, CoronaVac tidak menyebabkan efek samping yang parah dalam uji coba gabungan Tahap 1 dan Tahap 2 yang diluncurkan pada Mei yang melibatkan 421 peserta berusia setidaknya 60 tahun," kata Liu Peicheng, perwakilan media Sinovac, kepada Reuters. Hasil lengkapnya belum dipublikasikan.
Empat dari delapan vaksin dunia yang berada dalam tahap uji coba ketiga berasal dari China.
"Untuk tiga kelompok peserta yang masing-masing mendapat dua suntikan CoronaVac dosis rendah, sedang dan tinggi, lebih dari 90 persen mengalami peningkatan antibodi yang signifikan." kata Liu dalam sebuah pernyataan.
CoronaVac sedang diuji di Brasil dan Indonesia dalam uji coba manusia tahap akhir untuk mengevaluasi apakah efektif dan cukup aman untuk mendapatkan persetujuan peraturan untuk penggunaan massal.
Baca Juga: Pesawat Antariksa China Bisa Digunakan Kembali
CoronaVac juga telah diberikan kepada puluhan ribu orang, termasuk sekitar 90 persen karyawan Sinovac dan keluarganya, sebagai bagian dari skema inokulasi darurat China untuk melindungi orang yang menghadapi risiko infeksi tinggi.
Tingkat penyuntikan di bawah program darurat tersebut menunjukkan seberapa aktif mereka menggunakan vaksin eksperimental dengan harapan melindungi pekerja penting dari potensi terpapar Covid-19, bahkan saat uji coba masih berlangsung.
Menurut Liu, vaksin potensial dapat tetap stabil hingga tiga tahun dalam penyimpanan.
Hal tersebut dianggap sebagai keuntungan Sinovac jika akan dikirim ke daerah yang tidak memungkinkan menggunakan kotak pendingin.
"Perkiraan tersebut diekstrapolasi dari fakta bahwa pembacaan vaksin berada dalam kisaran yang dapat diterima selama 42 hari pada 25 derajat Celcius, 28 hari pada 37 derajat Celcius, dan lima bulan untuk 2-8 derajat Celcius," jelas Liu .
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera