Suara.com - Lesley-Lee Hill (28) seorang ibu asal Townsville, Australia ditangkap polisi setelah diduga menyalahgunakan sumbangan publik untuk pemakaman putranya.
Menyadur ABC.net, Selasa (8/9/2020), Hill dilaporkan menggunakan uang pemakaman putranya untuk berjudi dan menggelar pesta telanjang dengan saudarinya.
Pengadilan Magistrat Townsville telah menolak uang jaminan yang diajukan Hill. Pengadilan menganggap perempuan itu telah melakukan penipuan dan pelanggaran jaminan.
Putranya, Lucius Baira-Hill yang berusia 13 tahun, adalah salah satu dari empat remaja yang tewas ketika sebuah mobil curian menabrak tiang lampu lalu lintas di Garbutt pada bulan Juni.
Sebanyak 140 orang menyumbangkan lebih dari 6.600 dolar AS atau sekitar Rp97 juta ke halaman crowdfunding yang konon dilakukan uuntuk menutupi biaya pemakaman bocah itu.
Polisi menuduh Hill menghabiskan lebih dari setengah sumbangan itu untuk dirinya sendiri. Pengadilan mengatakan dia mengundang saudara perempuannya untuk bergabung dalam pesta belanja.
"Anggota keluarga yang mengatur pemakaman mengatakan mereka tidak pernah menerima dana atau penggantian apapun dari terdakwa," kata jaksa polisi Tasman Murphy.
"Sifat pelanggaran ini tampaknya bertentangan dengan inti masyarakat dan kemanusiaan.
"Tidak masuk akal bahwa seseorang, yaitu Lesley-Lee Hill, membelanjakan dana pemakaman yang disumbangkan untuk anaknya demi kepentingan pribadi."
Baca Juga: Ikut Gelar Perkara Kasus Jaksa Pinangki, KPK: Kejagung Harus Terbuka!
Polisi menolak uang jaminan dengan alasan keselamatan Hill tengah terancam setelah berita terkait dirinya menimbulkan kekesalan publik.
"Mengingat reaksi publik terhadap berita yang sudah diterbitkan tentang hal ini, keselamatan terdakwa mungkin juga terancam, mengingat meningkatnya tindakan main hakim sendiri," kata Murphy.
Pengadilan mendengar bahwa Hill menghadapi dakwaan lain terkait dengan kasus pembayaran pengasuhan dari Centrelink dan tidak mematuhi persyaratan jaminannya.
Pengacara Hill, Victoria Twivey mengatakan kliennya masih berduka atas kehilangan anaknya dan membantah tuduhan baru tersebut.
"Dia tidak tahu tentang halaman GoFundMe ini--dia tidak menandatanganinya," kata Twivey.
Berita Terkait
-
Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Ditunda Imbas Corona
-
Pandemi Virus Corona, Pemindahan Ibu Kota Negara Ditunda!
-
Demi Keamanan, Dua Media Besar Australia Tarik Jurnalisnya dari China
-
Viral Pria Pemilik Jempol Unik, Bisa Memanjang hingga 14 cm!
-
Diancam Pemerintah China, Dua Jurnalis Australia Dipulangkan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!