Suara.com - Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN, Airlangga Hartanto meminta Satgas Covid-19 dan Kepala Daerah untuk menyeimbangkan penanganan pandemi dengan pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan. Hal itu disampaikan Airlangga usai rapat koordinasi dengan sejumlah menteri di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Rapat koordinasi itu dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendagri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, dan 8 gubernur termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan kembali menerapkan PSBB total.
"Dalam pembahasan tadi disepakati bahwa kita menyeimbangkan antara kegiatan yang terkait dengan pencegahan penyebaran covid dan tentu mempertimbangkan terkait dengan pemulihan perekonomian," kata Airlangga dalam jumpa pers dari BNPB, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menyebut pemerintah pusat akan berkordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta terkait ketersediaan tempat isolasi dan ICU yang mulai penuh di rumah sakit di Jakarta. Menurutnya Pemprov DKI bisa memanfaatkan hotel-hotel di Jakarta, mulai dari hotel bintang dua untuk tempat isolasi seperti yang dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan.
Selain itu, pasien dengan kondisi ringan dan sedang bisa dialihkan ke tempat isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Pemerintah mendorong agar rumah sakit-rumah sakit yang ada di DKI ataupun yang di Jakarta itu untuk dilakukan relaksasi terutama terhadap pasien pasien yang posisinya sudah hampir sembuh dan masih dalam tahap observasi. Nah itu di Wisma Atlet fasilitasnya tersedia," ujarnya.
Airlangga juga mencontohkan kebijakan yang diambil Pemprov Jawa Barat yakni dengan melakukan pembatasan sosial berskala mikro di tingkat RT/RW, sehingga kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan produktif.
"Maka tentu kita mengapresiasi di daerah Jabar Jateng Jatim di mana sektor produktif termasuk PMI manufaktur itu sudah masuk ke level di atas 50,8," tutur Airlangga.
Oleh sebab itu, Airlangga berharap Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang akan diterapkan Pemprov DKI Jakarta bisa tetap mengakomodasi kegiatan ekonomi agar tetap bisa berjalan produktif, sehingga pemulihan ekonomi nasional bisa berjalan beriringan.
Baca Juga: Keluarga Benarkan Yopie Latul Meninggal karena Covid-19
"Pemerintah sudah mempunyai dana yang cukup dan pemerintah akan terus menambah kapasitas bed sesuai dengan kebutuhan dan meyakinkan bahwa seluruh daerah termasuk DKI Jakarta," pungkasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memutuskan untuk menarik rem darurat dengan menerapkan PSBB total demi mencegah penularan corona kian meluas.
Anies mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI. Ia dan jajarannya memutuskan untuk menerapkan PSBB sebelum masa transisi atau pembatasan yang lebih ketat dari sekarang.
Dengan kebijakan ini, maka kegiatan yang sudah sempat diizinkan dengan pembatasan kapasitas kembali dilarang. Misalnya seperti bekerja di kantor, hingga beribadah.
"Kita semua dalam pertemuan tadi bersepakat untuk tarik rem darurat, yaitu bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan usahakan beribadah juga dari rumah," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9).
Anies mengatakan, jika kebijakan ini tidak diambil, maka situasi penyebaran corona akan semakin mengkhawatirkan. Pasalnya kapasitas ruang ICU di Rumah Sakit dan tempat isolasinya nyaris penuh, serta angka kematian yang begitu tinggi.
Berita Terkait
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?