Suara.com - Direktur Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan sindiran keras atas polemik PSBB DKI Jakarta yang tengah menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan.
Kali ini, ia menyebut sejumlah pihak sedang mengejar sensasi dan hal tersebut dinilainya berhasil.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yunanto lewat Twitternya, pada Sabtu (12/9/2020).
"Saat rapat kebingungan sendiri, malah jawab: 'Loh saya gak pernah bilang akan PSBB total, cuma pengetatan bla bla bla...' Selamat ya niat ngejar sensasinya dah berhasil.. #Provinsidongeng," ujarnya.
Cuitan Yunanto ini pada Minggu (13/9/2020) telah menembus 1.000 retweets.
Lebih lanjut lagi, Yunarto mengatakan bahwa siapa saja yang telah melihat video wawancara pasti bisa menangkap bahwa PSBB DKI Jakarta yang akan diterapkan kembali terhitung sejak 14 September 2020 nanti bukan merupakan PSBB total.
"Yang dah lihat video wawancaranya tadi dah bisa nangkep lah harusnya jurus ngeles bahwa ini memang bukan PSBB total: 'Pada saat bulan April lalu (baca: saat PSBB) khan kita belum mengerti tentang distancing, pakai masker terus-terusan, dst...,' emang komunikator mahir," tandas Yunarto.
"Payah, padahal saya berharap anda punya nyali beneran di luar kritik saya ke anda terkait gak ada koordinasi. Ternyata emang beneran pencari sensasi," sambungnya.
Selain itu, lewat cuitannya Yunarto juga tampak menyinggung pendukung buta sosok yang tengah disindirnya.
Baca Juga: Polemik PSBB Jakarta, Mahfud MD: Kesalahan Tata Kata, Bukan Tata Negara
"Besok pasti narasi yang dibangun pendukung butanya: 'Wah setelah rapat jadi berubah, pasti banyak tekanan dari atas' kalau mau objektif jangan tanya ke menteri-menteri yang ikut rapat, tanya kepala daerah lain yang ikut rapat juga," jelasnya.
Meskipun demikian, Direktur Lembaga Survei Charta Politika ini mengharap agar semua mendukung sinergi pemerintah daerah dan pusat terkait PSBB tersebut sebab pertarungan masih panjang dan kepatuhan bersama lah yang akhirnya akan menentukan.
"Apapun itu ya kita support sinergi pemerintah daerah dan pusat terkai PSBB yang akan berlaku senin besok, pertarungan masih panjang, kepatuhan kita secara kolektif yang akan menentukan pada akhirnya. God Bless Indonesia," pungkas Yunarto.
Cuitan Yunarto Wijaya mengundang sejumlah reaksi massa. Beberapa dari mereka tampak menanyakan kembali apakah PSBB benar-benar akan diterapkan mulai 14 September 2020 nanti.
"Kagak jadi tarik rem terapin PSBB nih Om Yun si doi?" tanya @mazzini_gsp.
Yunarto menimpalinya dan berkata, "Jadi.. Tapi sami mawon aja kaya PSBB transisi ditambah beberapa pengetatan protokol".
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik
-
Tangis Bocah Penjual Cilok usai Ditipu Berubah Haru saat Warga Patungan Ganti Kerugian
-
Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat: Anak Disabilitas Dipukul, Rumah dan Posko Dibakar!
-
Marak Keracunan Massal MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total: Anak-anak Jangan Dirugikan!
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar