Suara.com - Sejumlah media menyebut pemuda yang menusuk ulama Syekh Ali Jaber bernama Alpin Andria bin M. Rudi, tetapi sebagian lagi menyebut Albert.
Simpangsiur nama pemuda yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka kasus penganiayaan itu membuat publik bingung mengenai mana informasi yang benar.
"Saya jadi bingung! Menurut berita nama yang menusuk Syekh Ali Jaber itu Alpin Andria. Mengapa bisa jadi Albert???" kata analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim melalui akun Twitter @RustamIbrahim.
Kesimpangsiuran nama tersebut menurut netizen bisa menimbulkan isu yang tak sedap. "Biar sedikit kafir, mungkin enak digoreng," kata salah satu netizen.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia Mohamad Guntur Romli juga mempertanyakan kenapa muncul nama Albert. Dia curiga hal itu punya motif yang tidak baik.
"Kok nama pelakunya dari Alpin bisa jadi Albert? Mau memantik api baru ya, dari tindakan kriminal ke fitnah dan kekacauan berbasis SARA ya?" kata Guntur Romli.
Kesimpangsiuran itu terjadi karena ketika baru diamankan warga dan diinterogasi, pemuda kelahiran 13 September 2020 itu mengaku bernama Albert. Belakangan, dia ditangani anggota Kepolisian Sektor Tanjung Karang Barat terungkap nama aslinya: Alpin Andria.
Rustam Ibrahim berharap aparat kepolisian mengungkap latar belakang pelaku dan apa motif menyerang Syekh Ali Jaber. Polisi juga diharapkan mengumumkan hasil pengusutan ke publik supaya menjadi terang benderang.
"Ungkap latar belakang pelaku dan apa motifnya sampai menusuk Syekh Ali Jaber. Polisi perlu segera mengumumkannya. Jangan lupa kita pernah punya kasus Ratna Sarumpaet. @DivHumas_Polri," kata Rustam Ibrahim.
Baca Juga: Penusuk Syekh Ali Jaber, Warganet: Masa Iya, Dia Orang Gila
Untuk memastikan kondisi kejiwaan AA, dia akan diperiksa Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Lampung, hari ini.
"Belum bisa dipastikan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. Kita sudah koordinasi dengan Biddokkes Polda untuk cek kondisi kejiwaan yang bersangkutan," kata Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Yan Budi Jaya kepada Suara.com.
Ketika diinterogasi polisi, AA mengatakan sering mengikuti tausiyah Syekh Ali Jaber melalui kanal YouTube dan televisi. Dia mengaku sekitar tahun 2019 pernah berhalusinasi didatangi tokoh agama tersebut.
Saat ini, polisi masih mengamankan AA. Stasus hukumnya sudah ditingkatkan menjadi tersangka penganiayaan berat.
"Untuk sementara kita jerat Pasal 351 KUHP, penganiayaan berat yang mengakibatkan luka," kata Maulana.
Berita Terkait
-
Hari Santri 22 Oktober, Ini 15 Ulama NU dan Muhammadiyah yang Jadi Pahlawan Nasional
-
Buntut Tayangan Xpose Uncensored, Para Santri Geruduk Kantor KPI
-
Profil 3 Tokoh Besar NU Lulusan Al Khoziny: MUI Sebut APBN Pantas Buat Ponpes
-
Pesantren dan Sorotan Media: Antara Stigma dan Pemahaman
-
Dianggap Cederai Ilmu Agama, Begini Sejarah Panjang Ponpes Lirboyo dan Tokoh Ulama Besarnya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta