Suara.com - Menangani dampak pandemi Covid-19, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia berat dan berbeda dengan negara lain.
"Kesehatan nomor satu, tetapi ekonomi jangan diabaikan. Jika kesehatan diabaikan bisa menyebabkan kematian. Jika ekonomi diabaikan, kesehatan akan menurun karena kemiskinan dan kelaparan. Kelaparan bisa menyebabkan lebih banyak kematian," kata analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim melalui akun Twitter.
Menurut Rustam Ibrahim pernyataan kesehatan dulu dibereskan, baru kemudian ekonomi, kedengarannya sangat masuk akal.
Tetapi, kata dia, bagaimana jika seluruh sumberdaya ekonomi habis dikuras untuk kesehatan. Kesehatan mungkin bisa dicapai. Tapi bisa-bisa yang tinggal adalah kemiskinan dan kelaparan.
"Tinggal di rumah, jangan ke luar rumah tidak tidak benar-benar perlu, kata orang-orang punya tabungan banyak untuk istirahat di rumah yang nyaman dan pesan makanan restoran dan melalui online pesan sayuran. Bagaimana dengan orang-orang yang kalau tidak kerja harian, keluarganya tidak makan?" kata Rustam Ibrahim.
Pencegahan penyebaran Covid-19 butuh kerjasama baik semua pihak.
Menurut Rustam Ibrahim dalam pernyataan yang disampaikan di Twitter beberapa waktu yang lalu sejauh ini dunia hanya mampu bertahan melawan ekspansi virus corona dengan senjata seadanya yang disebut protokol kesehatan.
Masyarakat dunia, kata Rustam Ibrahim, sedang mencari senjata canggih untuk bertahan yang disebut dengan vaksin dan obat-obatanan. "Semoga segera ketemu dan dipraktikkan," kata Rustam Ibrahim.
Rustam Ibrahim juga menyoroti penanganan di Indonesia. Menurut penilaian dia, Indonesia tantangannya lebih berat dibandingkan negara lain.
Baca Juga: Jubir: Jokowi Tak Lelah Ingatkan 267 Juta Rakyat Indonesia Pakai Masker
"Protokol kesehatan belum sepenuhnya ditegakkan secara tegas, keras, dan konsisten ditegakkan. Selain itu kesadaran masyarakat yang kurang, tuntutan ekonomi, fasilitas transportasi publik yang terbatas serta kepadatan penduduk, terutama di Jawa," kata Rustam Ibrahim.
Rustam Ibrahim berharap pemerintah tidak terjebak dengan dikotomi mengenai kesehatan atau ekonomi.
"Tetap bertahan melawan corona dengan tegas, keras dan konsisten menegakkan protokol kesehatan, juga tetap membuka aktivitas ekonomi secara bertahap sampai vaksin dan obat-obatan ditemukan," katanya.
Berita Terkait
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Belajar dari Jepang, CORE Indonesia Dorong Pemanfaatan Budaya untuk Pertumbuhan Ekonomi
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota