Suara.com - Pemilihan Kepala Daerah Sragen akan diselenggarakan pada Desember 2020, tetapi baru sampai tahapan pendaftaran calon bupati-calon wakil bupati ke Komisi Pemilihan Umum saja sudah menjadi ajang botohan para spekulan politik.
Ada yang menjagokan pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto sebagai calon tunggal yang melawan kotak kosong.
Ada botoh yang menjagokan Sukiman-Iriyanto bisa mendaftar dengan rekomendasi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera untuk melawan petahana.
Jawaban atas kedua kubu botohan Sragen pun terjawab pada Minggu (13/9/2020) pukul 24.00 WIB atau Senin (14/9/2020) pukul 00.00 WIB. Botoh yang menjagokan Yuni-Suroto sebagai calon tunggal ternyata unggul.
Hal itu lantaran hingga detik terakhir perpanjangan pendaftaran cabup-cawabup, pasangan Kito belum bisa mendaftar karena tak mendapatkan rekomendasi dari PKS.
HR, salah satu botoh Sragen yang ditemui Solopos.com, media jaringan Suara.com -- menyampaikan sejak munculnya rekomendasi dari Partai Golkar kepada pasangan Yuni-Suroto itu mulai ramai-ramainya botohan. Bursa botohan meningkat lagi saat Kito mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra sehari sebelum hari pertama pendaftaran.
Nilai botohan minimal Rp10 Juta
“Peminatnya tidak banyak, tetapi nilai botohannya yang tinggi. Minimal angka botohan itu Rp10 juta dan sampai Rp50 juta. Total bursa botoh itu bisa di atas Rp1 miliar,” kata HR.
Dia menambahkan botohan pendaftaran pilkada Sragen masih stabil hingga hari terakhir pendaftaran Minggu (6/9/2020) yang akhirnya Kito belum bisa mendaftar. Sejak hari itu tensi botohan turun.
Baca Juga: Terancam, Bacawabup Independen Pilkada Lamongan Tak Lolos Tes Kesehatan
Kemudian mulai naik sedikit ketika Ketua DPC Demokrat Sragen Budiono Rahmadi ke DPP di Jakarta. Pada saat yang sama, HR mendapat informasi pasangan Kito juga ke DPP Demokrat.
Namun, setelah Ketua DPC Demokrat Sragen pulang ternyata prediksi Kito akan merapat ke Demokrat meleset dan tensinya turun hingga hari terakhir perpanjangan pendaftaran Minggu lalu.
HR mengatakan per Senin sudah mendapatkan sebagian bayaran atas botohan pendaftaran pIlkada Sragen tersebut. Dia mengaku berani pasang harga tinggi lantaran mengetahui perkembangan politik dari internel Yuni-Suroto dan internel Kito.
Dia menjelaskan para botoh lainnya pun berusaha mendapatkan informasi kepada pihak calon langsung atau orang dekat calon sehingga akurat.
“Sekarang botohan sudah selesai karena sudah tahu siapa pemenangnya. Nah, untuk pilkada ke depan bisa jadi botoh bermain lain kalau tidak dikondisikan. Permainannya bisa di persentase kotak kosong. Tetapi kalau botoh-botoh ini dikondisikan maka situasi bisa kondusif,” ujar dia.
Berita Terkait
-
Didenda Rp115 Juta, Manajemen Persib Bandung Buka Suara
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
-
Terang yang Dinanti Tiba di Desa Ngruwet, Ini Kisah Bahagia Karmini Rasakan Kemerdekaan Energi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan