Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur Anies Baswedan melakukan pendekatan politik dalam menangani Corona di ibu kota. Pasalnya, Anies dianggap kerap membandingkan data Jakarta dengan nasional.
Mantan Wakil Rektor sekaligus epidemiolog ini menyebut seharusnya Anies menggunakan cara ilmiah dalam menangani pandemi. Sebab wabah corona bukan peristiwa politik.
"Sejak awal wabah ini, terasa betul bahwa penanganan wabah ini dilakukan pendekatan politik lebih dominan dari pendekatan ilmiah, padahal wabah adalah masalah ilmiah atau kesehatan," ujar Gilbert saat dikonfirmasi Selasa (15/9/2020).
Hal ini, kata Gilbert, terbukti dari cara Anies memaparkan data tingkat kematian, penularan, dan lainnya dengan nasional. Ia menilai Anies seperti sedang berkompetisi dengan Pemerintah Pusat.
"Narasi yang dibangun (Anies) menyerang kebijakan Pusat, wabah terkendali, Rt di bawah 1, dan lain-lainnya membuat fokus penanganan secara ilmiah terpinggirkan," jelasnya.
Gilbert menilai keputusan Anies untuk membuat ibu kota menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II akan sulit berjalan lancar. Sebab Anies tidak melakukan penanganan yang fokus pada pemukiman padat penduduk seperti di Wuhan, China atau Milan, Italia.
"Yang mereka lakukan berhasil. Bukan kebijakan transportasi. Untuk kondisi Jakarta, bisa diajak diskusi ahli soal ini," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Reuni Tipis-Tipis Anies Baswedan dan Mahfud MD, Bahas Apa?
-
Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok