Suara.com - Antrean ambulans yang hendak masuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat sempat menyedot perhatian publik. Pemandangan antrean yang terjadi pada Selasa (15/9/2020) malam itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Suara.com yang sejak pukul 11.00 WIB berada di sekitar lokasi telah mendapati enam ambulans masuk melalui pintu utama rumah sakit darurat. Meski demikian, tidak terlihat antrean panjang sebagai mana dalam video yang viral kemarin malam.
Ali (45), pedagang minuman cepat saji yang biasa berjualan di kawasan Wisma Atlet membenarkan jika antrean ambulans yang viral itu memang benar terjadi. Pemandangan itu dia lihat sejak Senin (14/9/2020) kemarin.
"Kalau ambulans yang datang ke Wisma Atlet itu setiap hari. Cuma yang sampai antre itu dari hari Senin kemarin," ungkap dia kepada Suara.com, Rabu (16/9/2020).
Ali melanjutkan, sebelumnya tidak pernah terjadi antrean ambulans yang panjang seperti dalam video yang beredar di media sosial. Mungkin, kata dia, sejak kasus Covid-19 makin melonjak, ambulans yang datang makin banyak.
"Kalau sebelumnya tidak pernah sampai antre. Saya lihat pemandangan itu pas hari Senin. Mungkin karena kasus Covid makin tinggi ya," sambungnya.
Ali yang juga berprofesi sebagai takmir Masjid Jami Al Badariyah Kemayoran itu mengatakan, hampir 24 jam ambulans berdatangan. Hanya saja, tidak pernah terjadi kemacetan di sekitar lokasi.
"Kan rumah sakit ini 24 jam. Ya datang terus itu ambulans. Tapi tidak pernah sampai macet," beber dia.
Ali mengakui, ambulans yang datang ke Wisma Atlet jumlahnya fluktuatif. Kadang empat hingga enam unit, bahkan, dia pernah lihat hingga delapan unit ambulans yang mengantre di depan pintu masuk.
Baca Juga: Viral Antrean Panjang Ambulans di RSD Wisma Atlet, Ini Fakta Sebenarnya
"Kemarin lusa saya lihat enam sampai delapan ambulans di depan pintu masuk. Kira-kira jam 7 malam lah," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu atau Kogasgabpad RSD Wisma Atlet, Brigjen TNI M Saleh mengatakan bahwa antrian tersebut bukan lah hal yang baru.
Menurutnya antrian ambulans tersebut ditimbulkan akibat registrasi, sebab membutuhkan waktu dalam proses pendaftaran maka ambulans tersebut menunggu giliran.
"Bukan panjang, itu antrian daftar registrasi saja," kata Saleh saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).
Saleh menjelaskan jumlah pasien yang dirujuk ke RSD Wisma Atlet memang banyak. Rata-rata yang datang itu mencapai 100 orang, mereka dirujuk dari berbagai puskemas.
"Iya (banyak yang masuk). Dari puskemas ke wisma itu sampai 100-an orang," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia