Suara.com - Aksi intoleransi kembali terjadi setelah sekelompok massa mengganggu jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Serang Baru (KSB) yang tengah beribadah.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono menilai tindakan tersebut sangat memalukan.
Diaz melihat aksi intoleransi yang terus berulang tersebut telah menjadi preseden buruk bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
"Satu kata, memalukan. Mayoritas, minoritas adanya hanya di statistik, saat sensus. Tapi dalam hal kebebasan beragama, semua sama," kata Diaz kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).
Selain mengganggu jemaat yang tengah beribadah, sekelompok massa tersebut juga tidak mengindahkan protokol kesehatan Covid-19.
"Umat Kristen yang sedang beribadah dengan protokol kesehatan secara online, sementara sang penganggu sibuk berkerumun dan sebagian tanpa masker," ujar Staf Khusus Presiden itu.
Sebelumnya, sempat beredar sebuah video yang menunjukkan adanya sekelompok orang mendatangi sebuah rumah yang di dalamnya terdapat jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Serang Baru (KSB). Rumah itu terletak di Perumahan Kota Serang Baru (KSB), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dalam video memperlihatkan sekelompok massa menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, salah satunya lagu Indonesia Raya. Seorang pria tampak memancing massa untuk mengganggu para jemaat dengan mengajak menyanyi lagu Maju Tak Gentar.
Padahal di dalam rumah tersebut sedang terdapat pendeta dan beberapa jemaat yang tengah beribadah secara daring.
Baca Juga: Manfaat Susu Kambing untuk Kesehatan Lebih Banyak Dibanding Sapi
"Pak, stop, Pak, hei!," ujar seorang pria.
Pendeta dan jemaat tampak tidak menghentikan proses ibadahnya, malah suaranya semakin terdengar hingga ke telinga massa. Massa pun kembali mengganggunya dengan menyalakan speaker.
"Persekusi ibadah kembali lagi. Saudara-saudara kami Nasrani yang sedang melakukan ibadah kembali mendapat perlakuan kesewenang-wenangan," tulis pemilik akun Twitter @daunsirih5 pada Minggu (13/9/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Bahlil Minta Relawan dan Organisasi Sayap Partai Golkar Setop Laporkan Akun Penyebar Meme
-
Kejagung Bongkar Kebohongan Sandra Dewi soal 88 Tas Mewah Hasil Endorsement, Begini Faktanya!
-
"Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil" Jawaban Pasrah Bahlil Lahadalia untuk Pembuat Meme
-
Datang ke Bareskrim, Lisa Mariana Pasrah Jika Ditahan: Doakan Saja yang Terbaik
-
Rismon Sianipar Bongkar Dugaan Kejanggalan Ijazah Gibran: Enggak Ada Ijazah SMA-nya!
-
Skandal Ekspor POME, Kejagung Geledah Sejumlah Kantor Bea Cukai
-
kumparan AI for Indonesia 2025 Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI
-
Kejagung Ungkap Alasan Memanggil PT Google Indonesia dalam Perkara Nadiem Makarim
-
Gibran Minta Ponpes Cetak Santri jadi Ahli AI hingga Robotik: Kita Harus Berani Lakukan Lompatan
-
"Jangan Berlindung di Balik Privasi!" Keluarga Arya Daru Tuntut Polisi Terbuka Soal 2 Saksi Kunci