Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali membahas soal tudingan pemimpin intoleran atau hanya memedulikan satu kelompok. Karena itu, ia meminta agar pihak yang menyatakan itu menunjukan kebijakannya yang diskriminatif.
Hal ini diungkap Anies saat membahas buku Memoar Pilkada DKI 2017 yang ditulis Ketua Tim Kampanye Anies-Sandi, Mardani Ali Sera di acara Indonesia Leaders Talk yang disiarkan lewat kanal youtube politisi PKS itu.
Anies mengklaim selama dua tahun menjabat, tidak ada kebijakan yang intoleran. Jika memang ada kebijakan yang hanya mendukung satu kelompok, maka Anies menantang untuk ditunjukkan.
"Tolong ditunjukkan selama 2 tahun ini kebijakan mana yang intoleran. Tolong ditunjukkan, kebijakan mana yang diskriminatif, tolong ditunjukkan, fakta mana yang bisa membenarkan imajinasi bahwa Gubernur dan pemerintahan adalah Gubernur Pemerintahan intoleran?" ujar Anies, Senin (10/8/2020).
Anies mengklaim tudingan yang muncul saat Pilkada itu tidak bisa dibuktikan. Bahkan, ia menyebut masyarakat merasa seluruh kebijakannya memiliki toleransi dan membangun persatuan.
"Sekarang sudah 2,5 tahun perjalanan menjalng 3 tahun, framing-framing itu makin temukan fakta betapa enggak relevan di sini. Bahkan yang muncul sebaliknya. Yang dibangun perasaan kesetaraan, kebersamaan," jelasnya.
Menurutnya caranya membangun persatuan di Jakarta adalah dengan membuat kebijakan yang menggerakan masyarakat dari bawah. Dengan demikian, kelompok yang merasa minoritas akan merasa lebih besar dan keadilan sosial akan muncul.
"Keadilan sosial maka bagaimana di Jakarta ada kesempatan semua untuk berkembang. Bukan mengecilkan yang besar tapi membesarkan yg kecil dan pada kesempatan itu yang dimunculkan kemudian," pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Orang Kelompok Intoleran Penyerang Keluarga Asegaf
Berita Terkait
- 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Usai Jebol Bikin Banjir, Pramono Mau Kunjungi Tanggul Baswedan Besok
 - 
            
              Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
 - 
            
              Jakarta Darurat Pohon Tumbang! Gubernur: Potong Semua Pohon yang Berpotensi Bahaya!
 - 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!