Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan untuk menempatkan mata pelajaran sejarah sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah menengah atas, bahkan menghilangkannya di tingkat sekolah menengah kejuruan (Kompas.id).
Rencana perubahan pendidikan sejarah di SMA/SMK masuk dalam draf sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional tertanggal 25 Agustus 2020.
Rencana penyederhanaan kurikulum tersebut dipertanyakan kalangan politikus sekaligus pemerhati pendidikan. Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menegaskan dalam Twitter @evndari menghilangkan pelajaran sejarah bertentangan dengan pendidikan pembangunan karakter dan bangsa.
Eva Kusuma Sundari mengaku sangat sedih mendengar wacana tersebut.
"Aku menangis meraung-raung, gulung-gulung. Stop project “pedhot oyot” yang bertentangan dengan pendidikan pembangunan karakter dan bangsa. Pertahankan mapel sejarah Indo yang pakai critical thinking (ansos), jangan hapalan yang manipulatif. Menuju manusia merdeka!" kata Eva Kusuma Sundari.
Politikus Partai Gerindra yang juga pendiri Fadli Zon Library, Fadli Zon, menambahkan jika mata pelajaran hilang dari pendidikan dampaknya bisa sampai "Indonesia bubar."
"Kalau mata pelajaran sejarah akan “dihilangkan” maka sebentar lagi manusia Indonesia akan kehilangan identitas, jati diri dan memori kolektifnya. Setelah itu ya Indonesia bubar," kata Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Maman Fathurrohman dalam laporan Kompas.id yang dikutip Suara.com mengatakan penyederhanaan kurikulum masih dalam pembahasan dan belum final. Kementerian, kata dia, terbuka jika ada masukan dan juga usulan dari kalangan akademisi dan para guru.
Baca Juga: Sejarah Mencatat Nggak Ada Pandemi Tuntas Cuma dengan Vaksin
Berita Terkait
-
Serangan Gila! Kedua Gawang Nyaris Jebol di Laga SMA N 8 vs SMA N 1 Praya!
-
SMA N 21 Makassar Libas SMA N 4 Bantaeng 4-0, Laga Panas Diwarnai Kartu Merah
-
Tekad Marc Klok Cetak Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia, Target Realistis?
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Serangan Bertubi-tubi SMK N 2 Surabaya Redam Perlawanan SMA N 6 Denpasar 3-0
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP
-
Geger Udang Cikande Terpapar Radioaktif, Waka MPR Eddy Soeparno: Ini Bukan Hal Ringan!
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon