Suara.com - Pemerintah Afghanistan akan memberlakukan kebijakan baru yang memperbolehkan nama ibu dicetak di kartu identitas nasional anak-anak.
Menyadur BBC, Sabtu (19/9/2020), aturan ini mengakhiri perjuangan menahun para aktivis dalam menghapus stigma tabu terkait nama perempuan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Kamis (17/9), menandatangani amandemen undang-undang pencantuman nama ibu di kartu identitas anak ini.
Komite urusan hukum kabinet Afghanistan menyebut peraturan baru ini merupakan langkah besar menuju keseteraan gender dan realisasi hak-hak perempuan.
Peraturan lama dalam hukum Afghanistan menetapkan hanya nama ayah yang harus dicatat pada kartu identitas.
Di Afghanistan, menggunakan nama perempuan di depan umum secara tradisional tidak disukai dan dapat dianggap sebagai sebuah hinaan.
Ketika bayi perempuan lahir, butuh waktu yang lama baginya untuk mendapatkan lama. Lalu ketika ia menikah, namanya tidak akan muncul di undangan pernikahannya sendiri.
Kemudian ketika seorang perempuan sakit, namanya tidak akan muncul di resep obat. Pun saat ia meninggal, namanya tidak akan tercantum di akat kematian bahkan nisan.
Pandangan ini cukup berdampak dalam aktivitas keseharian perempuan ketika harus menggunakan nama mereka, hingga pada tiga tahun lalu, kampanye di media sosial #WhereIsMyName membawa harapan baru.
Baca Juga: Hujan Deras, Anak Perempuan Tewas Tertimbun Reruntuhan Batu di Sorong Papua
Kampanye yang mendapatkan dukungan dari para orang penting seperti selebriti hingga anggota parlemen ini menyerukan agar nama ibu dimaukkan di samping nama ayah pada kartu identitas nasional.
Penggagas gerakan #WhereIsMyaName, Laleh Osmany mengatakan dia sangat senang dengan hasil amandemen undang-undang.
"Pemerintah juga mendukung warga, dan saya mengucapkan terima kasih kepada presiden sendiri dan wakilnya atas dukungan mereka. Saya juga berterima kasih kepada semua orang, pria dan wanita yang mendukung kampanye kami dan mengangkat suara mereka," ujar Osmany.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional