Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, mengatakan pemerintah pusat dan daerah serta berbagai elemen masyarakat sekarang ini sedang bekerjasama menangani pandemi Covid-19.
"Nggak ada, sekarang satu padu semuanya untuk menangani Covid-19, nggak ada kepentingan. Semua kepentingan guna menurunkan angka positif harian nggak ada kepentingan lain kecuali itu," ujar Donny kepada Suara.com, Selasa (29/9/2020).
Jurnalis Suara.com menghubungi Donny untuk meminta tanggapan mengenai pernyataan influencer Tirta Mandira Hudhi atau di media sosial dikenal dengan sebagai dokter Tirta yang menyebut pandemi ditunggangi kepentingan politik ketika diskusi di channel YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (29/9/2020).
Donny berharap kepada semua pihak untuk memiliki visi yang sama yaitu menekan angka kasus Covid-19.
Pemerintah pusat dan daerah, kata Donny, memiliki kepentingan yang sama untuk menyelamatkan masyarakat dari dampak pandemi.
"Semuanya sekarang satu semangat satu tekad untuk mengatasi Covid-19. Jadi tidak ada kepentingan politik apa, kecuali kepentingan kita menyelamatkan kita semua dari Covid," katanya.
Di channel YouTube Deddy Corbuzier, Tirta mengatakan pandemi virus corona ditunggangi kepentingan politik. Pendapat tersebut, antara lain didasari oleh sejumlah indikasi.
Tirta merasa ada yang janggal dengan penyelenggarakan pilkada serentak yang akan tetap berlangsung pada 9 Desember, di tengah pandemi. Padahal, berbagai kegiatan masyarakat sudah dihentikan.
"Berarti ada tanda tanya di dalam Covid-19 ini?" kata Deddy Corbuzier membuka pembicaraan.
Baca Juga: Mau Ikut Pilpres 2024, Dokter Tirta: Pejabat Boleh Pansos Kenapa Aku Tidak?
"Betul. Tanda tanyanya adalah aku sudah berstatement bahwa Covid-19 ini dipengaruhi oleh politik dong, kebijakan politis, jelas," kata Tirta.
"Lucu, orang beribadah nggak boleh, orang sekolah nggak boleh, kok pilkada boleh?" dia menambahkan.
Menurut Tirta jika pilkada diundur -- seperti desakan banyak kalangan -- terdapat beberapa pihak yang merasa dirugikan.
"Terlepas dari politik, aku jawab kenapa pilkada itu jadi kontroversi jadi gini, kalau pilkada itu diundur, ini akan memperlama masa petahana ternyata. Nah yang nyalon ini nggak terima kalau petahana lama. Jadi kalau ini diundur pilkada itu akan beruntun," kata dia.
"Ini menurut siapa? Menurut lo?" kata Deddy Corbuzier.
"Saya secara pribadi. Kalau pilkada diundur itu beberapa orang akan menganggap akan mempengaruhi sistematika pada yang lain karena petahana akan semakin lama," Tirta menjawab.
"Di sisi lain, orang yang ngepush pilkada harus dijalankan, dia pengin saingan sama petahana supaya cepat diganti, cepat beres aja," katanya.
Padahal, kata dia, pengunduran pilkada tidak akan banyak berdampak. Menurut dia, akan lebih baik jika anggaran penyelenggaraan pilkada dialihkan untuk membantu masyarakat miskin yang terkena dampak pandemi.
"Nah kalau saya sebagai nakes, nggak urgent. Aku terlepas dari politik terserah lah buzer mau berantem atau orang-orang berantem, partai politik mau berantem, itu hak mereka, freedom of speech," katanya.
"Kalau saya sebagai relawan di lapangan, rakyat jelata, ini kan anggaran pilkada bisa dialihkan untuk orang miskin yang terdampak Covid-19 secara langsung," Tirta menambahkan.
Berita Terkait
-
Masuk Bursa Calon Menpora Lewat Jalur Gaib, Dokter Tirta Akhirnya Klarifikasi!
-
Bikin Orang Salah Paham, dr. Tirta Buru-Buru Klarifikasi Soal Ditawari Jabatan Menpora
-
Boleh Gak Sih Sering Gonta-ganti Skincare? Begini Penjelasan Dokter
-
Dokter Tirta Soroti Gaya Ceplas-ceplos Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Jadi Lihat Diri Saya Versi Tua
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik Rekomendasi Dokter Tirta, Harga Ratusan Ribu Saja
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada