Suara.com - Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati entah saat masih bayi, anak-anak, remaja, muda atau tua, semua adalah misteri.
Waktu kapan ajal menjemput pun tak ada yang tahu. Bisa saat tertidur, saat berjalan, saat makan, saat sholat, saat mandi dan masih banyak lagi.
Belum lama ini, video Tiktok yang diunggah kreator Aisyah Naura alias @aisyahnaura0 mendadak viral di media sosial.
Video tersebut, memperlihatkan detik-detik meninggalnya seorang pengantin wanita saat sedang dirias.
"Menjelang akad nikah, tiba-tiba Mbak pengantin tertidur dengan pulasnya, sulit dibangunin. Ya Allah merinding," tulis Aisyah sebagaimana dikutip Suara.com, Kamis (01/10/2020).
Salah satu warganet dengan akun @cindydian*** memastikan kalau pengantin tersebut benar-benar meninggal dunia.
"Itu mbaknya bener meninggal temen-temen, beritanya karena kecapean dia puasa juga mungkin kondisi juga kurang fit, ini bukan mbaknya tidur ya ini meninggal," ungkapnya.
Menurut informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, kisah tersebut terjadi di Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Dilansir dari akun Instagram @berita_gosip, meninggalnya pengantin wanita itu dibenarkan pula oleh Kasi Trantib Kelurahan Pelutan, Caryono.
Baca Juga: Diabetes Jadi Penyerta Utama Meninggalnya Pasien Covid-19 di Bantul
"Iya, kemarin saya ke sana tapi hanya tahu sekilas, jam 06:00 Wib calon pengantin sudah mau dirias, tapi waktu masih dirias pingsan. Saat itu Keluarga mempelai wanita Siti Finda Yuni Atiqoh (21) mengira hanya pingsan sesaat dan segera siuman. Tapi kok tidak siuman-siuman hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit, disana lama, tapi waktu sampai dirumah sakit sudah meninggal," kata Caryono, Rabu (30/09/2020).
Sementara itu di akun Tiktok Aisyah Naura, banyak warganet yang ikut mengomentari kabar duka tersebut.
"Beliau meninggal, btw rumahnya dekat sama aku, harusnya nanti malem acara pengajiannya, tapi dibatalin semua," ujar akun @ptrdwil***
"Iya emang bener meninggal, satu kota sama aku. Tadi juga ayahku dikasih tahu sama orang yang satu desa sama mbak itu, doain aja semoga bahagia di sana," imbuh pemilik akun @Litu***
Berita Terkait
-
Suami Tuntut Chikita Meidy Kembalikan Mahar, Memangnya Boleh dalam Islam?
-
Prompt Gemini AI Foto Wanita Jawa, Tampak Elegan dan Realistis
-
Prosesi Pemakaman Naufal Takdri Al Bari, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia
-
Keluarga Ragu dan Desak Usut Kasus Arya Daru Lagi, Polisi Bakal Buktikan 20 CCTV
-
Jourdy Pranata Angkat Suara soal Pernikahan: Bukan Tuntutan, tapi Kesiapan?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan