Suara.com - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari enam bulan membuat pemerintah Indonesia kewalahan menanganinya.
Dampak pandemi ini membuat hampir seluruh kegiatan masyarakat harus dilakukan secara daring seperti bekerja, sekolah, pengajian dan lain sebagainya.
Dana yang digelontorkan pemerintah dalam penanganan pandemi ini pun tak tanggung-tanggung. Sebuah kabar beredar, anggaran penanganan Covid-19 nyaris mencapai Rp 800 triliun.
Jumlah fantastis itu spontan membuat masyarakat terkejut, salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Deputy Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan.
Melalui akun Twitternya @RicKY_KCh, ia mempertanyakan kemana alokasi anggaran sebesar itu.
"Nyaris Rp 800 Triliun Sudah Dihabiskan untuk Tangani Corona di RI. Pertanyaanya uangnya buat apa saja?" tulis Ricky, Rabu (30/09/2020).
Ricky lantas menyinggung biaya rapid test yang menurutnya semakin membebani rakyat di kala susah seperti sekarang ini.
"Kenapa rapid saja rakyat musti bayar padahal mereka buat makan saja susah," sambungnya.
Keresahan Ricky itu sejalan dengan apa yang dirasakan warganet Lukman Simandjuntak dengan akunnya @hipohan.
Baca Juga: Sehari 4.174 Pasien, Kasus Corona RI Awal Oktober Nyaris Sentuh 300 Ribu
"800 Triliun habis ? pernahkah anda dari pemerintah mendapatkan masker gratis, hand sanitizer gratis, rapid test gratis, face shield gratis, logistik gratis dan swab gratis ? Saya sih tidak. Jadi lari kemana uangnya ?" ujarnya.
Keduanya, baik Ricky maupun Lukman, menyertakan sebuah artikel berita online yang memberitakan dana penanganan corona tersebut.
Dalam artikel berita itu, Rp 800 triliun diuraikan oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instasi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Salamat Simanullang.
"Kita lihat APBN teralokasi Rp 695,2 triliun, APBD Rp 78,2 triliun, dana desa Rp 28,46 truliun. Total mendekati Rp 800 triliun," ujar Salamat dalam acara Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP-SPI-APH secara virtual, Selasa (29/9/2020).
Hingga artikel ini diturunkan, warganet ramai-ramai ikut mempertanyakan dana bombastis itu.
"Habis dipakai buat BUMN agar tidak kolaps, para pengusaha yang punya akses kepemerintahan, "dijaga" bisnisnya agar tidak runtuh, alasannya menjaga resiko sistemik. Bank-bank terus dikasih "likuiditas" biar rasio CAR gak negatif akibat susutnya nilai aset & turunnya tabungan masyarakat," tulis akun @DarthCon*** penuh curiga.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres