Suara.com - Pemerintah dan DPR bersama penyelenggara pemilihan umum menyepakati pelaksanaan Pilkada serentak 2020 tetap berlanjut pada 9 Desember mendatang. Hal tersebut sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi yang juga enggan menunda Pilkada di situasi pandemi Covid-19.
Berkenaan dengan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan, pihaknya masih menemukan pasangan calon Kepala Daerah yang melanggar ketentuan. Hal itu merujuk pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 13 Tahun 2020 tentang menjalankan tahap Pilkada dengan menerapkan protokol ketat.
"Selama 3-4 hari kampanye kita masih menemukan paslon yang melanggar ketentuan," kata Pelaksana Harian (PLH) Ketua KPU, Ilham Saputra dalam diskusi virtual, Jumat (2/10/2020).
Pelanggaran terssbut adalah hal-hal kecil yang subtil, yakni tidak menjalankan physicial distancing dan tidak memakai masker.
Padahal, hal semacam itu sudah menjadi semacam kewajiban pada saat masa pandemi Covid-19.
"Walaupun memang pelanggarannya bukan membuat konser bazar yang sudah kita larang, tetapi physical distancing tidak dijaga, tidak memakai masker. Padahal menurut satgas, pakar kesehatan masker menjadi kewajiban di masa pandemi ini," jelasnya.
Atas fenomena itu, Ilham menyebut jika pihaknya khwatir jika ada anggota KPU Kabupaten, Kota, maupun Provinsi turut terpapar virus corona. Untuk itu, pelanggaran protokol kesehatan bisa menjadi pelajaran untuk selanjutnya.
"Jangan sampai kegiatan kami yang sampai saat ini dikritisi, ada penundaan Pilkada, ada aturan belum tegas, tapi memang secara aturan kita tidak bisa diskualifikasi jika mengacu pada UU 10 Tahun 2016 yang kita jadikan pedoman penyelenggaraan Pilkada," papar Ilham.
Dia melanjutkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah membentuk Satgas guna menindaklanjuti PKPU 13/2020. Hal itu dilakukan guna memberi rekomendasi terhadap tindakan yang melanggar ketentuan tersebut.
"Dalam salah satu pasal di pkpu 13, bahwa polisi dapat menindak tindakan yang melanggar ketentuan PKPU dengan tindakan pidana," jelas dia.
Baca Juga: Tambah 20 Kasus Baru, 4 Pasien Positif COVID-19 di DIY Meninggal Dunia
"Tentu kalo diskualifikasi tidak bisa, walaupun dia sudah ditindakpidana kita harus menunggu inkrahnya proses hukum," pungkas Ilham.
Sebelumnya, Pilkada 2020 tetap akan digelar sesuai jadwal, yakni pada 9 Desember 2020. Hal ini bertujuan untuk menjaga hak konstitusi rakyat, hak dipilih, dan hak memilih.
"Pilkada harus dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan ketat disertai penegakkan hukum dan sanksi tegas agar tidak terjadi klaster baru Pilkada," ujar Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman mengatakan penyelenggaraan dalam keterangannya, Senin (21/9/2020).
Fadjroel menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan penyelenggaraan Pilkada tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Presiden menegaskan penyelenggaraan Pilkada tidak bisa menunggu pandemi berakhir, karena tidak satu negara tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Respons Dasco Soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Pikirkan Saudara Kita di Sumatera Pulih Dulu
-
Sinyal Kuat PAN: Pilkada Lewat DPRD Opsi Serius, Sebut Demokrasi Langsung Banyak Mudaratnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global