Suara.com - Pembahasan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang merupakan paket omnibus law telah dilakukan oleh DPR dan pemerintah dalam rapat kerja pengambilan keputusan tingkat I, Sabtu (03/10) akhir pekan lalu.
Untuk menjadi undang-undang, draft tersebut tinggal disahkan dalam rapat paripurna DPR yang semula bakal digelar Kamis 8 Oktober 2020.
Namun, DPR secara mendadak memajukan jadwal paripurna tersebut pada hari Senin (5/10/2020).
Sebanyak tujuh fraksi di DPR sepakat mendukung adanya RUU Cipta Kerja, sedangkan dua lainnya menolak.
Fraksi yang mendukung antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Adapun yang menolak adalah fraksi PKS dan fraksi Partai Demokrat.
Politikus Partai Demokrat Andi Arief, lantas menyentil sikap PDI Perjuangan yang mendukung Omnibus Law, melalui akun Twitternya @AndiArief_.
"Omnibuslaw ini dibaca nggak ya sama kawan-kawan PDIP?" kicau Andi, Minggu (04/10/2020).
"Harusnya yang pertama menolak karena merasa memiliki keadilan sosial Soekarno ya kawan-kawan itu. Kecuali pimpinannnya ada yang keblinger, gak ada syarat-syarat sedikitpun PDIP menerima RUU itu," sambung Andi.
Baca Juga: Tolak RUU Ciptaker, Tengku: Pemerintah Negara Mana yang Suka Main Malam?
Pertanyaan Andi Arief tersebut bukan tanpa alasan. Sebagai bagian dari Partai Demokrat, ia mendesak pemerintah dan DPR mengkaji kembali omnibus law karena jika belum komprehensif maka bisa merugikan rakyat.
Kicauan Andi Arief itu pun langsung ditanggapi serius oleh warganet pengguna Twitter.
"PDIP sudah dikuasai pengusaha, jadi mereka mewakili pengusaha bukan rakyat. Jargon partai wong cilik tapi nyatanya partai wong sugih dan cukong. Kasihan rakyat kecil banyak kena tipu mentah-mentah dan hanya dijadikan alat pemuas nafsu ingin berkuasa partai. Sadarlah wahai rakyat," ujar akun @Heryha***
"Sebuah UU seharusnya berpijak pada Pancasila dan UUD 1945. RUU Ciptaker sudah menerabas semuanya," timpal akun @sigitra***
Dikebutnya RUU Cipta Kerja ini langsung mendapat banyak protes dari masyarakat salah satunya yang tergabung dalam Fraksi rakyat Indonesia (FRI).
Direktur YLBHI Asfinawati yang juga bagian dari FRI membacakan pernyataan sikapnya melalui siaran daring yang diterima Suara.com, Senin (5/10/2020).
Berita Terkait
-
PDIP Tegas Tolak Usulan Pilkada Lewat DPRD: Sikap Kami Tak Berubah Sejak 2014
-
Pesan Natal PDIP: Dari Solidaritas Sosial hingga Komitmen Merawat Pertiwi
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Soal Pilkada Dipilih DPRD, Said Abdullah Wanti-wanti: Jangan Berdasar Selera Politik Sesaat!
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun