Suara.com - Aksi presenter Najwa Shihab wawancara kursi kosong atau seakan-akan sedang berhadapan dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam program Mata Najwa dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Selasa (6/10/2020), meski kemudian ditolak dan disarankan ke Dewan Pers. Yang memperkarakan Najwa Shihab adalah kelompok yang mengatasnamakan Relawan Jokowi Bersatu.
Seperti sudah diprediksi, langkah kelompok tersebut akan mengundang polemik, apalagi dilakukan di tengah kritik keras terhadap pemerintahan Jokowi yang baru saja bersama DPR bersepakat mengesahkan UU Cipta kerja.
Sorotan terhadap langkah pendukung Jokowi itu disampaikan sejumlah kalangan, di antaranya Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melalui media sosial.
"Ikan hiu makan tomat, heran you kok Orba amat..." kata Yunarto.
Sebelum itu, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon juga mengkritik kelompok tersebut. Menurut Fadli Zon apa yang dilakukan Najwa Shihab "sangat wajar dalam demokrasi."
"Wawancara kursi kosong ini ide brilian Najwa Shihab. Sangat wajar dalam demokrasi. Jadi kalau hal seperti inipun dilaporkan ke polisi, ya demokrasi macam apa?" kata Fadli Zon.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya memasang emotikon terkejut dengan langkah Relawan Jokowi Bersatu.
Aksi Najwa Shihab dalam program Mata Najwa edisi Kursi Kosong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 28 September 2020 memang mengundang pro dan kontra.
Menurut analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim sebaiknya Dewan Pers memberikan pendapatnya mengenai wawancara Najwa Shihab dengan kursi kosong tersebut. "Apakah bertentangan dengan kode etik jurnalistik atau tidak?"
Baca Juga: Bela Najwa yang Dipolisikan, Fadli Zon: Wawancara Kursi Kosong Ide Brilian
Pegiat media sosial Denny Siregar mengkritik cara Najwa Shihab memperlakukan narasumber. "Ada berita sebenarnya Menkes Terawan sudah mengirimkan Dirjennya untuk bicara di acara @MataNajwa, tapi tim produksi menolaknya. Benarkah berita ini mbak Najwa Shihab? Kalo benar, kok memalukan ya," kata Denny Siregar melalui media sosial.
Lantas, Denny Siregar mempertanyakan tujuan acara yang dibawakan Najwa Shihab. "Yang dibutuhkan acara itu informasi ataukah hanya sekadar sensasi," kata dia.
Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu Silvia Devi Soembarto menjelaskan kelompoknya mempolisikan Najwa Shihab karena cara yang dilakukan presenter tersebut "melukai hati kami."
"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden, karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo dan saatnya kami relawan bersuara karena kami takutkan kejadian Najwa Shihab akan berulang," kata Silvia.
"Menteri ini adalah representasi dari Jokowi, dan Presiden Jokowi adalah kami relawannya. Jadi apapun yang terjadi dengan presiden dan pembantunya ya kami harus bersuara," Silvia menambahkan.
Beberapa barang bukti yang dibawa ke kantor polisi untuk melengkapi laporan adalah rekaman video tayangan program Mata Najwa.
"Video dari YouTube, otomatis, tapi ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan di dalam sana nanti," kata dia.
Tetapi, laporan mereka ditolak. Mereka disuruh untuk berkoordinasi dengan Dewan Pers.
"Kami tadi dari Dewan Pers sudah datang diminta surat resmi dan Dewan Pers akan membalas resmi, ketika Dewan Pers sudah membalas resmi, kami akan kembali ke SPKT ke siber dan di situlah laporan," kata Silvia.
Tag
Berita Terkait
-
Budi Arie Dicopot, Loyalis Jokowi Ngamuk ke Prabowo: Dia Idola Kami, Anda Jangan Arogan!
-
Najwa Shihab Tak Terlalu Kaget, Sri Mulyani Berkali-Kali Ingin Mundur Tapi Akhirnya Dicap Reshuffle?
-
Najwa Shihab Sampaikan Pujian ke Sri Mulyani: Terima Kasih, Menteri Terbaik Dunia
-
Protes Najwa Shihab Terbukti, Rekaman Warga Ungkap Tindakan Brutal Aparat ke Affan Kurniawan
-
Ditanya Berapa Gaji Wartawan, Najwa Shihab Skakmat Fadli Zon: Malu Kalo Dibandingin...
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan
-
Mendadak Menkeu Purbaya Disebut Punya Kecerdasan seperti BJ Habibie Gara-gara Ini
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Terungkap! Ini Alasan Prabowo Rahasiakan Sosok Menko Polhukam Definitif Pengganti Budi Gunawan
-
JK Ungkap Dua Masalah Perjanjian Damai Helsinki yang Belum Tuntas: Lahan dan Bendera Aceh
-
TNI AL Pesan 2 Kapal Selam Scorpene Prancis, Pertimbangkan Beli Unit Tambahan dari China
-
Dinilai Kejahatan Serius, Kubu OC Kaligis Bongkar Dugaan Tambang Ilegal di Haltim
-
Lisa Mariana Soal Aliran Dana dari RK: Waktu Itu Beliau Masih Menjabat, Saya Pikir Banyak Uang
-
KKP Siapkan 17 'Harta Karun' untuk Selamatkan Bumi dan Ekonomi
-
Tangis Lisa Mariana Pecah di Bareskrim, Klaim Anaknya Ada Kemiripan DNA dengan Ridwan Kamil