Suara.com - Ketegangan antara DPR dengan sejumlah tokoh publik bukan baru belakangan ini terjadi. Pasalnya, Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dahulu juga kerap melontarkan kritikan tajam kepada orang-orang yang duduk di lembaga legislatif negara ini.
Dilansir dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Gus Dus memang kerap menyuarakan kritikannya. Namun, cara penyampaiannya berbeda dari kebanyakan politikus lain. Pasalnya, ia mengkritik dengan lebih santun dan penuh humor.
Gus Dur dengan DPR dan MPR pernah terlibat dalam perseteruan pada 2001 silam. Puncak kejadiannya terjadi pada Senin 23 Juli 2001 dini hari. Kala itu, Gus Dur menerbitkan dekret terkait pembubaran DPR dan MPR.
Dalam dekret yang dibuatnya, Gus Dur mencantumkan tiga poin utama yakni pembekuan DPR dan MPR, pengembalian kedaulatan ke tangan rakyat dengan mengambil tindakan menyusun badan penyelenggara Pemilu dalam waktu setahun, serta menyelamatkan gerakan reformasi dari unsur-unsur Orba (Orde Baru) dengan jalan membekukan Partai Golkar.
Dekret yang dicanangkan oleh Presiden Keempat RI ini sontak menuai protes dari sejumlah pihak. Diantaranya adalah Megawati Soekarnoputri yang kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden dan Amien Rais selaku Ketua MPR.
Tidak hanya waktu itu saja, sindiran pedas Gus Dur kepada DPR juga beberapa kali terjadi di tempat dan waktu lainnya. Berikut adalah kompilasi beberapa sindiran Gus Dur yang dilontarkan dengan nada seolah-olah sedang bercanda.
Gus Dur Sebut DPR Mirip Anak TK
Presiden keempat RI Gus Dur pernah mengatakan ulah DPR seperti anak-anak TK. Sindirannya ini dilayangkan pada saat ia menghadiri sidang paripurna terkait pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial.
"Keterangan saya tidak begitu dipahami karena memang enggak jelas bedanya antara DPR dan TK," ujarnya.
Baca Juga: Agenda Demo di Gedung DPR, Ratusan Buruh Tangerang Tertahan di Daan Mogot
Sindiran Gus Dur tersebut mengundang reaksi sejumlah anggota DPR. Beberapa dari mereka menuntut agar Gus Dur menarik ucapannya. Tak lama berselang, Gus Dur menjelaskan bahwa ucapannya hanya sebatas humor belaka.
Gus Dur menuturkan bahwa ia hanya menerapkan tradisi para Kyai di Pondok Pesantren yang waktu masih dipegangnya. Jadi, tidak ada maksud sama sekali untuk merendahkan lembaga DPR beserta jajarannya.
DPR Bukan Bocah TK, Tapi Turun Jadi Playgroup
Sindiran dari Gus Dur ini dilayangkan saat terjadi ketegangan antara Koalisi Kerakyatan dengan Koalisi kebangsaan. Gus Dur kala itu menyebut bahwa sikap DPR bukan semakin baik, tetapi malah semakin mundur.
Cucu K.H. Hasyim Asyari ini menyinggung sindiran sebelumnya yang mengatakan DPR bak anak-anak TK.
"DPR sekarang biarkan saja seperti ini. Termasuk adanya komisi tandingan dari Koalisi Kerakyatan. Karena DPR bukan taman kanak-kanak lagi tetapi sudah melorot menjadi Playgroup," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?