Suara.com - Seiring dengan kasus Covid-19 yang berlangsung lama dan kian merajalela, masyarakat mulai jengah sehingga muncul berbagai asumsi yang membingungkan publik.
Salah satunya adalah kemunculan isu adanya rumah sakit yang sengaja menetapkan pasiennya telah terinfeksi Covid-19.
Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne akhirnya membahas persoalan tersebut dan diunggah di kanal YouTubenya, Selasa (06/10/2020).
Dalam acara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru, dr. Rifa, membantah bahwa pihaknya telah menngcovidkan pasien.
Ia menerangkan, pasien atas nama Wirsamsiwati, yang meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru masih dalam status suspek.
"Tanggal 21 sampai 26 (Agustus) dirawat oleh dokter penyakit dalam. Kemudian dikonsul ke dokter paru kami. Ada pneumoni di sana. Jadi, adik pasien ini, sebagian besar, confirmed. Dan mereka tinggal bersebelahan. Dengan itulah kami mengarah kepada suspek covid," ujar Rifa melalui dialog daring dengan pihak ILC.
Sementara untuk pemakaman jenazah yang dimakamkan sesuai protokol Covid padahal pasien dinyatakan negatif menurut 2 kali hasil swab test, Rifa mengaku kalau kasus tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan.
"Kita juga membuat surat pernyataan sebelum masuk ruang covid yang harus dipahami betul oleh keluarga pasien, yang salah satunya menyatakan bahwa jika pasien ini suspect atau probable meninggal di ruang covid sebelum hasil swab keluar, atau hasil swab postifif, maka pasien harus dikuburkan secara covid, dan itu sudah ditandatangani oleh keluarga pasien," terangnya.
Karni Ilyas pun meminta keterangan soal pasien tersebut yang dipublikasikan sebagai pasien Covid-19.
Baca Juga: Belasan Anggota Dewan Terpapar Corona, DPR Tak Jadi Lockdown
Menurut Rifa, pihaknya sudah menuliskan data dengan benar di dalam grup WhatsApp yang beranggotakan seluruh jajaran rumah sakit yang ada di Provinsi Riau.
"RS hanya punya satu pintu masuk memberikan data, yaitu lewat grup itu tadi saja. Dan di grup itu kami sudah menuliskan data dengan benar," tegasnya.
Sebelum kabar miring itu mengemuka, keluarga pasien meninggal dunia di RS Islam Ibnu Sina Kota Pekanbaru, Riau, protes karena almarhumah ibu mereka diduga dicovidkan oleh pihak RS.
Wince Oktivia, anak dari almarhumah yang diduga dicovidkan menceritakan pengalaman yang dialaminya dalam kesempatan yang sama.
"(Kasus pengcovidan pasien) terjadi pada ibu kami. Waktu masuk RS pingsan. Karena paru-parunya bagus, jadi masuk ruang biasa, bukan ruang isolasi. Karena HB-nya rendah, jadi harus transfusi darah," kata Wince memulai.
"Besoknya, HB ibu saya tidak naik dan sel darah merahnya tidak bertambah. Jadi dokter bilang ibu saya gagal ginjal. Lalu dibilang ibu saya harus cuci darah. Belum selesai cuci darah, ibu saya gak bisa lagi, karena kata mereka darahnya beku. Karena lambungnya kena," sambungnya.
Berita Terkait
-
Isu Perceraian Dibantah, Deddy Corbuzier Pertanyakan Moral Humas PA Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
7 RS di Jakarta Ini Tawarkan Paket MCU Unik: Cek Kesehatan Jiwa Hingga Bebas Narkoba
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Detik-Detik Sabrina Chairunnisa Pulang ke Rumah Deddy Corbuzier: Gue Mah Gak Dicari
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!