Suara.com - Di tengah demonstrasi buruh dan sejumlah elemen masyarakat di berbagai kota untuk menentang Undang-Undang Cipta Kerja, pemerintah menggulirkan narasi bahwa ada pihak yang menyeponsori unjuk rasa tersebut.
Meskipun sejumlah kalangan mendesak Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut siapa orang yang dia sebut berada di balik layar demonstrasi, sampai sekarang belum dijawab.
Sehabis demonstrasi yang diwarnai beberapa benturan antara demonstran dan aparat di sejumlah tempat, kemarin, politikus pendukung pemerintah dari PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mempertanyakan hasil yang dicapai dari aksi tersebut.
"Badai demo UU Cipta Kerja sudah berlalu, apa hasilnya ya? Hasilnya rakyat tidak terpancing karena sudah cerdas, polisi, dan TNI menunjukkan kesiapannya ... Kita siap menuju Indonesia maju," kata Ruhut.
Sebelum itu, Ruhut menegaskan ketidaksetujuannya dengan demonstrasi menentang UU Cipta Kerja karena menurut dia ada "barisan sakit hati" di belakangnya.
Ruhut dalam pernyataan yang disampaikan di media sosial ketika itu mengingatkan kepada buruh dan mahasiswa untuk tidak terprovokasi.
"Adik-adik yang ikut demo mahasiswa dan buruh menolak UU Cipta Kerja, aku mohon kembalilah ke rumah masing-masing atau pemondokan-pemodokan kalian, tolong jangan terpengaruh kipasan barisan sakit hati..." kata Ruhut.
Sikap Ruhut berseberangan dengan sikap Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia yang sejak awal mendukung penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
Melalui media sosial, Tengku menekankan bahwa tekanan publik untuk pencabutan omnibus law UU Cipta Kerja menguat dan sekarang tinggal menunggu keputusan Presiden Jokowi dan DPR.
Baca Juga: UU Ciptaker Ditolak Rakyat, Mahfud: Tak Ada Pemerintah Mau Menyengsarakan
"MUI dan ulama-ulama serta ormas Islam sudah menolak omnibus law. Akankah pemerintah rezim Pak
Jokowi dan DPR RI tetap bertahan tidak mau mencabut UU omnibus law itu...? Apakah untuk kepentingan rakyat mesti adu kuat...? Kan yang rugi rakyat dan negara kita juga..." katanya.
Menanggapi penolakan terhadap UU yang baru disahkan DPR pada Senin (5/10/2020), Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan tidak ada pemerintah yang menginginkan rakyatnya hidup sengsara.
"Tepatnya tidak ada ada satu pemerintah di dunia yang mau menyengsarakan rakyatnya dengan membuat undang-undang yang sengaja," kata Mahfud di kantornya, Kamis (8/10/2020), malam.
Menurut Mahfud, UU Cipta Kerja dibuat sebagai respon atas keluhan terhadap pemerintah yang dianggap lamban dalam menangani proses perizinan usaha. Sebab, lantaran peraturan selama ini dinilai tumpang tindih sehingga birokrasi pun berbelit.
Selama proses RUU sampai disahkan menjadi UU, katanya, melewati pembahasan yang melibatkan DPR, pemerintah, dan serikat buruh.
Jalur MK
Tag
Berita Terkait
-
Delpedro Dkk Orasi Hingga Bagi Mawar ke Jaksa Sebelum Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Penghasutan
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Pecah Rekor ke Level 8.600
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya