Suara.com - Fahri Hamzah dan Fadli Zon mengkritik Badan Intelijen Negara yang punya juru bicara. Menurut Fahri dan Fadli seharusnya intelijen tidak boleh berbicara ke publik.
Peneliti intelijen Ridlwan Habib menilai komentar dua politikus itu kurang tepat.
"Bang Fahri dan Bang Fadli masih terbawa nuansa intelijen di era Orde Baru yang kesannya misterius dan tertutup, " kata Ridlwan Habib kepada Suara.com, Minggu (11/10/2020).
Padahal, dikatakan Ridlwan Habib, dalam disiplin ilmu intelijen modern, justru lembaga lembaga intelijen profesional di seluruh dunia punya juru bicara. "CIA misalnya, punya juru bicara , seorang wanita, namanya Nicole de Hay," ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia itu.
Selain CIA, lembaga intelijen Inggris di bidang signal intelijen GCHQ juga punya juru bicara. "GCHQ Inggris punya akun Twitter, dan ada juru bicara, namanya Andrew Pike, " kata Ridlwan Habib.
Fungsi juru bicara juga ada di lembaga intelijen Australia yakni Australia Security Intelligence Organization atau ASIO. "Bahkan mereka membuat pers briefing secara rutin, " katanya.
Ridlwan Habib menekankan bahwa fungsi juru bicara lembaga intelijen bukan membongkar misi rahasia, melainkan memberikan penjelasan kepada publik tentang berbagai isu.
"Fungsi intelijen melapor pada Presiden tetap berjalan, di sisi lain masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, " kata Ridlwan.
Disebutkan Ridlwan Habib, CIA bahkan melakukan rekruitmen online karena pandemi corona. Selain itu, CIA juga punya channel YouTube yang mudah diakses warga. Bahkan mereka punya website CIA for Kids untuk anak anak usia sekolah dasar.
Baca Juga: Fahri dan Fadli Kritik BIN Punya Jubir dan Buka Info Intelijen ke Publik
"Lembaga intelijen kita perlu belajar dari lembaga lain di seluruh dunia agar makin modern dan profesional, " kata Ridlwan Habib.
Dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (10/10/2020), BIN melalui juru bicaranya, Wawan Purwanto, menginformasikan kalau intelijen telah mendapatkan identitas aktor yang menyeponsori dan memobilisasi demonstrasi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja. Bukti-bukti pendukung sedang dihimpun sebelum diproses secara hukum.
Apa yang disampaikan oleh BIN melalui juru bicaranya mendapat kritik dari politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Menurut Fahri seharusnya BIN tidak boleh menyiarkan informasi intelijen kepada publik.
"BIN tugasnya hanya memberikan informasi kepada Presiden (sebagai single user). BIN harus disiplin dengan prinsip kerja intelijen di negara demokrasi. Please," kata dia melalui media sosial.
Sementara Fadli Zon menganggap aneh jika BIN memiliki juru bicara. Lantas, dia membandingkan dengan badan intelijen di sejumlah negara.
Berita Terkait
-
Demo Ricuh Berujung Maut, Prabowo Tuding Ada Makar, Kinerja Intelijen Dipertanyakan
-
BIN: Situasi Nasional Kondusif Pasca-Demo, Keamanan di Bawah Kendali TNI-Polri
-
Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
-
CEK FAKTA: BIN Umumkan Kudeta dan Darurat Militer Beredar di YouTube
-
Gaya Gibran di Lemhannas Diapresiasi Pengamat Intelijen: Dia Hormati Para Senior
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025