Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI, Daeng M Faqih menyatakan tidak ada rumah sakit yang sengaja melakukan praktik manipulasi dengan membuat pasien menjadi positif Covid-19 guna mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Menurutnya sistem di rumah sakit independen, sehingga antar bagian tidak bisa mengintervensi satu sama lain untuk membuat status pasien menjadi positif Covid-19 atau 'mengcovidkan' pasien.
"Di dalam rumah sakit itu ada bagian-bagian, ini independen, tidak berhubungan satu sama lain, bagian yang memeriksa itu dokter, radiologi itu sendiri, laboratorium PCR itu juga sendiri, dan itu independen tidak bisa intervensi satu sama lain," kata Daeng dalam diskusi Komnas HAM, Senin (12/10/2020).
Dia juga menyebut sistem verifikasi untuk mencairkan klaim ke BPJS Kesehatan juga melalui prosedur yang rumit, sehingga peluang untuk mengcovidkan pasien sangatlah kecil.
"Verifikatornya BPJS itu rumit dan kompleks sekali. Untuk bisa lolos verifikasi pasien covid itu rumit sekali, makanya sampai sekarang banyak rumah sakit yang klaimnya masih belum terbayar dengan baik karena rumitnya verifikasi yang dilakukan oleh BPJS," terangnya.
Meski begitu, Daeng meminta setiap orang yang menuduh rumah sakit mengcovidkan pasien harus segera ditindaklanjuti, jika memang benar rumah sakit juga siap menanggung resikonya.
"Silahkan kalau ada oknum yang mencoba melakukan itu, IDI juga mendorong untuk menindak tegas. Tetapi kita mungkin secara arif harus berhati hati karena menggeneralisir persoalan itu akan berat efeknya bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit," tandas Daeng.
Tag
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Sosok dr Abdul Azis: Ketua IDI Makassar yang Meninggal Dunia di Mekkah
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut