Pelaku pemerkosa Rosario tak pernah merasakan hukuman kurungan lantaran dinyatakan bebas oleh pengadilan, dengan alasan tak ada bukti korban berusia di bawah 12 tahun, usia legal seks yang termaktub dalam undang-undang buatan tahun 1930.
Penyelidik tak dapat menemukan akta kelahiran Rosario, berujung pada kesimpulan gadis malang itu berusia 12 tahun, sehingga menguatkan pembebasan Heinrich Stefan Ritter, yang sebelumnya telah didakwa dengan permerkosaan dan pembunuhan.
Ritter, yang merupakan seorang dokter asal Austria, pada akhirnya hanya diwajibkan untuk membayar uang ganti 'kerusakann moral dan teladan' kepada keluarga Rosario, dan dideportasi dari Filipina.
Pengacara Ritter, menyebut Rosario berusia 13 tahun, di atas usia legal dan merupakan pelacur yang tinggal di jalanan, bersedia berhubungan seks dengan siapa pun yang membayarnya.
Kasusnya kemudian diabadikan dalam novel dokumenter berjudul Rosario is Dead, tragedi yang turut berpengaruh dalam pembaruan undang-undang 33 tahun kemudian.
Korban pemerkosaan di Filipina mayoritas anak laki-laki
Data kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak di Filipina disebutkan terlampau tinggi. Rata-rata, seorang perempuan atau anak-anak diperkosa hampir setiap jam. Tujuh dari 10 korban adalah anak-anak.
Studi nasional tentang kekerasan terhadap anak pada 2015 mengungkap banyak anak laki-laki yang menjadi korban pemerkosaan di Filipina.
Dalam cakupan usia 13 hingga 17 tahun, satu dari lima anak pernah mengalami kekerasan seksual. Kasus untuk anak laki-laki mencapai 24,5 persen, sementara anak perempuan sebesar 18,2 persen.
Baca Juga: Rencanakan Bom Bunuh Diri, WNI Istri Terduga Teroris Ditangkap di Filipina
Penelitina juga menemukan sebagian besar tindak pemerkosaan terjadi di rumah, dengan pelaku yang paling umum adalah anggota keluargam termasuk ayah, saudara laki-laki, dan sepupu.
Komite Legislator Filipina untuk Yayasan Kependudukan dan Pembangunan, Nenita Dalde menyebut status ekonomi keluarga berperan penting dalam kasus pelecehan dan pemerkosaan anak.
"Kebanyakan remaja berasal dari rumah tangga atau keluarga miskin dan bergantung pada jenis hubungan ini untuk mendapatkan pemberdayaan ekonomi," beber Dalde.
Tingginya aksi pemerkosaan terhadap anakjuga disebutkan sebagai alasan mengapa Filipina memilki tingkat kehamilan remaja tertinggi se-antero Asia Tenggara.
Otoritas Statistik Filipina melaporkan 538 bayi lahir dari ibu yang masih remaja setiap harinya, sepanjang 2017.
Dari angka kelahiran itu, peneliti melihat banyak kehamilan terjadi akibat tindak pemerkosaan. Pun, mayoritas ayah jabang bayi merupakan pria yang jauh lebih tua.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk