Suara.com - Profil Jumhur Hidayat menjadi sorotan pasca beredar kabar dirinya ditangkap polisi di kediamannya pada Selasa, 13 Oktober 2020. Dengan penangkapan ini, Jumhur menjadi petinggi KAMI ketiga yang diamankan pihak kepolisian setelah Syahganda Nainggolan dan Anton Permana.
Sosok Jumhur Hidayat dikenal sebagai aktivis pergerakan dan pemberdayaan rakyat. Ia sudah aktif menjadi aktivis sejak berstatus sebagai mahasiswa. Bahkan, Jumhur pernah ditangkap saat melakukan aksi menentang kedatangan Menteri Dalam Negeri Rudini di tahun 1989 silam.
Lantas, seperti apa sosok aktivis yang sedang berurusan dengan pihak kepolisian ini? Simak profil Jumhur Hidayat berikut.
Mohammad Jumhur Hidayat lahir di Bandung, 18 Februari 1968. Jumhur merupakan putra dari pasangan Mohammad Sobari Sumartadinata dan Ati Amiati. Sang ayah merupakan seorang pejabat di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
Walaupun memiliki ayah seorang pejabat, Jamhur dididik untuk hidup sederhana. Pada 2007, Jamhur menikah dengan Finalis Puteri Indonesia 2001, Alia Febyani Prabandari. Dari pernikahan tersebut, Jumhur dan Alia dikarunia empat orang anak yang bernama Moqtav, Naeva, Ezga, dan Vaniaz.
Jamhur Hidayat cukup sering berpindah-pindah saat menempuh pendidikan formalnya. Ia pernah bersekolah di SD Menteng Menteng Pulo Pagi Jakarta Selatan sebelum akhirnya pindah ke SD Menteng 02 Pagi Jakarta Pusat. Setelahnya, Jamhur melanjutkan pendidikan dengan bersekolah di SMPN 1 Jakarta Pusat dan pindah ke SMPN 1 Denpasar.
Di bangku SMA, Ia juga pernah bersekolah di SMAN 1 Denpasar yang kemudian pindah ke SMAN 3 Bandung. Jamhur kemudian berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Fisika.
Baca Juga: Jumhur dan Syahganda Jalani Pemeriksaan, KAMI Harap Tidak Ada Penahanan
Jumhur Hidayat yang terlibat dalam aksi penolakan Menteri Dalam Negeri Rudini kemudian dipecat dari ITB. Ia lalu melanjutkan berkuliah di Universitas Nasional Jakarta dan lulus di tahun 1996.
Organisasi dan Aktivitas Sosial
Pada awal 1993, Jumhur aktif di Center for Information and Development Studies (CIDES). CIDES merupakan lembaga pusat kajian pembangunan yang dipelopori oleh tokoh-tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Di lembaga tersebut, Jamhur menjabat sebagai direktur eksekutif.
Selain aktif di CIDES, Jumhur juga sering terlibat dalam berbagai aktivitas sosial lain. Misalnya, Ia sempat menjadi pembicara tunggal dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh sejumlah lembaga sosial internasional, seperti International Defence and Strategic Studies (IDSS) Singapura, The United States-Indonesia Society Washington DC.
Selain itu, Jumhur juga tercatat mengikuti sejumlah pelatihan dan konferensi di beberapa ibu kota negara, seperti di Manila, di Kuala Lumpur, Cape Town, dan Jakarta.
Jumhur kemudian mendirikan Yayasan Kesejahteraan Pekerja Indonesia (YKPI) dan Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo). Kedua yayasan tersebut bergerak di bidang pemberdayaan buruh/pekerja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang