Suara.com - Realisasi penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) dari gudang Bulog per 13 Oktober 2020 adalah 64 persen di seluruh Indonesia. Realisasi tertinggi terjadi di Provinsi Bali, yaitu sebesar 99 persen.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Evaluasi dan Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) tahun 2020, yang diselenggarakan Kementerian Sosial (Kemensos), di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat.
"Sesuai dengan arahan Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, agar BSB tuntas 100 persen di akhir Oktober, maka seluruh pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, Perum Bulog, Transporter dalam hal ini BGR Logistics dan DNR, juga SDM Program Keluarga Hsrapan (PKH) perlu koordinasi percepatan penyaluran bantuan agar sampai diterima masyarakat," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Edi Suharto.
Di beberapa provinsi, realisasi penyaluran di bawah 50 persen, diantaranya Kalimantan Tengah 46 persen dan Papua 45 persen.
"Dalam pelaksanaannya di lapangan pun masih sering terjadi kendala, seperti kondisi geografis dan sinkronasi data. Mudah-mudahan sinergi kita melalui rapat ini, untuk evaluasi kendala dan merumuskan solusi bersama, bisa memperlancar penyaluran di lapangan," kata Edi.
Terkait SDM PKH di lapangan, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin, mengatakan, baik koordinator wilayah/kabupaten/kota/kecamatan maupun Pendamping PKH telah berusaha dengan maksimal dalam upaya penyaluran BSB.
"Namun terdapat kendala terkait data yang berbeda, antara data realisasi diterima KPM yang dilaporkan Pendamping PKH dengan realisasi beras yang disalurkan dari gudang. Kami mencermati ini harus disinkronkan," kata Pepen.
Ia menambahkan, kendala lain terkait keterbatasan geografis di beberapa wilayah menjadi evaluasi di lapangan yang harus dipikirkan bagi Pendamping PKH dan transporter.
Sementara itu, Direktur Operasional dan pelayanan publik Bulog, Triyana, mengatakan, Perum Bulog telah menyediakan beras untuk tiga bulan di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Komisi VIII Minta Kemensos Terus Cek Ulang Data agar Bansos Tepat Sasaran
"Per hari ini telah terealisasi 300.000 ton, atau 64 persen dari pagu 3 alokasi. Dari diskusi kami dengan transporter, sisanya yaitu 150.000 ton, insyalah akan tersalurkan sebelum akhir bulan ini," ungkap Triyana.
BSB disalurkan kepada 10 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM PKH), dengan besaran 15 kilogram/bulan/KPM selama tiga bulan, yaitu Agustus - Oktober 2020. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran KPM PKH selama pandemi Covid-19.
Kegiatan berlangsung pada 14 - 16 Oktober 2020 di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta Pusat, serta secara virtual di berbagai wilayah di Indonesia. Peserta terdiri dari Kepala Dinsos Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Wilayah Bulog, Perwakilan Transporter di Daerah (BGR Logistics dan DNR), serta Koordinator Wilayah/Kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH).
Turut hadir dalam pembukaan, Sekretaris Jenderal Kemensos, Hartono Laras; Inspektur Jenderal Kementerian Sosial, Dadang Iskandar.
Berita Terkait
- 
            
              Percepat Penanganan Stunting, Kemensos Bentuk Tim Lintas Kementerian
 - 
            
              Tahun Ini, Kemensos Bantu 23.700 Penyandang Disabilitas lewat Program ASPDB
 - 
            
              Kemensos Bertanggung Jawab Beri Layanan pada Penyandang Disabilitas
 - 
            
              Komisi VIII Minta Kemensos Terus Cek Ulang Data agar Bansos Tepat Sasaran
 - 
            
              Intip Persiapan Atlet Anggar Aceh Jelang PON Papua
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
 - 
            
              Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
 - 
            
              Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
 - 
            
              Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
 - 
            
              Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
 - 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali
 - 
            
              Gubernur Riau Terjaring OTT, Cak Imin Minta Kader PKB Tenang dan Tunggu Keterangan KPK
 - 
            
              Dicap Tak Layak Diberi Gelar Pahlawan, Romo Magnis Suseno Kuliti 'Dosa-dosa' Soeharto Penguasa Orba