Pihak berwenang sedang mencari cara untuk menghentikan orang agar tidak meninggalkan hewan di pulau itu. Praktik itu sudah dianggap kejahatan meski peringatan itu tak membawa efek besar.
Karla de Lucas, yang mengawasi perlindungan hewan di negara bagian Rio, memeriksa Pulau Kucing pada Juni dan dia bertemu dengan Angkatan Laut dan otoritas lingkungan untuk merancang hukuman yang tepat bagi pelangggar.
Kongres juga mengeluarkan undang-undang bulan lalu yang meningkatkan hukuman untuk penganiayaan kucing dan anjing, termasuk hingga lima tahun penjara.
Tidak ada mata air di pulau itu dan air minum yang terbatas sering menyebabkan masalah ginjal pada kucing, menurut Puchalski.
Tapi bahaya terbesar adalah ular berbisa pit dan gigitannya yang beracun. Kadal oportunistik juga akan menyerang dan melukai anak kucing.
Para relawan mengangkut kucing ke pantai sesuai kebutuhan, untuk perawatan atau pembedahan. Mereka mencoba mencari seseorang untuk mengadopsi setiap hewan yang ada.
Apabila gagal, mereka membawa kucing-kucing itu kembali ke pulau sehingga mereka dapat merawat hewan lain yang membutuhkan perhatian medis.
“Kami sangat membutuhkan seseorang yang dapat bergabung dengan kami untuk mencoba menyembuhkan kriminalitas yang bagi kami adalah kekejaman,” kata Puchalski.
Baca Juga: Tak Perlu Takut, Begini Cara Atasi Kecemasan selama Pandemi Covid-19
Berita Terkait
-
Perubahan Iklim di Arktika Mengubah Perilaku Hewan Jadi Kanibal
-
Usai Wabah Corona, Tikus Diprediksi Jadi Kanibal & Lebih Agresif, Kok Bisa?
-
DNA Manusia Tertua Ditemukan di Gigi Kanibal Berusia 800 Ribu Tahun
-
Andromeda adalah Galaksi Kanibal, Kelak Bakal Melahap Bimasakti!
-
Ternyata Ini Penyebabnya Manusia Purba Punya Perilaku Kanibal
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?