Suara.com - Sebuah tindakan ekstrem dilakukan pria tua Jerman dengan menyemprotkan merica terhadap orang yang terlalu dekat dengannya.
Aturan jaga jarak direkomendasikan oleh WHO untuk menekan laju penyebaran virus corona.
Kepolisian Jerman mengatakan pada Senin (19/10/2020) bahwa seorang pria berusia 71 tahun melakukan tindakan ekstrem saat menjaga jarak dengan orang lain, yakni dengan menyemprotkan merica.
Polisi di kota Aachen mencuit di Twitter bahwa pria itu "mula-mula menyemprot sekelompok pelari dan kemudian dua pengendara sepeda."
Menurut keterangan pria itu, dia melakukannya untuk menjaga jarak dengan orang lain guna menghindari penyebaran virus.
Menurut keterangan polisi setempat, pasangan pesepeda tersebut berhasil berhenti sebentar untuk menelepon polisi tanpa mengalami kecelakaan.
Setelahnya seorang petugas patroli segera mendekati tersangka pelaku. Pria tua itu mengatakan dia tidak tahu cara lain untuk melindungi dirinya saat menjaga jarak dengan orang lain untuk menghindari penyebaran virus corona.
Pria 71 tahun tersebut dituntut pidana karena menyebabkan orang lain mengalami cedera tubuh dan menyebabkan gangguan lalu lintas. Sementara, polisi masih mencari sekelompok pelari yang disemprot merica, untuk memberi keterangan terkait peristiwa tersebut.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memang merekomendasikan orang-orang untuk menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain dan memakai masker sebagai upaya menahan laju penyebaran virus corona.
Baca Juga: Halau Corona, Jerman Gelontorkan Rp 8,6 T Demi Tingkatkan Sistem Ventilasi
Tetapi di beberapa tempat pihak berwenang merekomendasikan orang-orang untuk menjaga jarak setidaknya 1,5 meter. Penyebaran virus corona memang lebih rentan terhadap orang tua, mereka yang memiliki penyakit bawaan, dan yang berisiko tinggi seperti mempunyai sistem kekebalan yang lemah atau tekanan darah tinggi sangat parah. (pkp/rap/dpa)
Berita Terkait
-
Jerman Terpilih sebagai Tuan Rumah Piala Eropa Wanita 2029
-
Borussia Monchengladbach Tumbang, Kevin Diks Dikeluarkan di Menit-menit Akhir
-
Kevin Diks Hadirkan Dampak Ganda di Bundesliga Jerman
-
Klasemen Liga Jerman: Bayern Muenchen Kokoh di Puncak, Klub Kevin Diks Terus Meroket
-
Sebelum Gagal Total di Liverpool, Florian Wirtz Nyaris Gabung Bayern Muenchen
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara