Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim kemampuan testing corona yang dilakukan pemerintah sudah baik dibandingkan masa awal pandemi bulan Maret lalu.
Doni membantah jika pemerintah disebut tidak melakukan salah satu kewajiban 3T yakni testing dengan maksimal, karena saat ini layanan testing dianggap sudah semakin banyak dan terjangkau.
"Menurut saya kurang tepat ya, jadi kalimat itu mungkin mengambil data yang sudah lama, kalau data yang pertama memang benar lab kita terbatas, pemeriksaan spesimen terbatas, petugas tracing juga sedikit," kata Doni dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (22/10/2020).
Doni memaparkan saat ini pemerintah sudah melakukan testing terhadap rata-rata 33 ribu orang per hari dengan rata-rata 40 ribu jumlah spesimen per hari (1 orang bisa tes lebih dari 1 kali).
"Kemampuan rata-rata kita sekarang ini adalah sekitar 33 ribu orang per hari, artinya ini peningkatan yang luar biasa, pada awal kita melakukan pemeriksaan laboratorium itu kemampuan kita mungkin hanya belasan persen saja dari standar yang ditetapkan WHO, tapi sekarang sudah berada pada posisi 82,51 persen," ucapnya.
Berdasarkan standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1:1000 penduduk per minggu, seharusnya Indonesia harus memeriksa 267 ribu orang dari total 267 juta penduduk per minggunya.
Doni menyebut standar ini memang belum tercapai, namun dia lebih melihat jika yang dihitung jumlah spesimen per minggu maka standar itu sudah terlampaui.
"Kalau pemeriksaan spesimen minggu rata-rata itu sudah melampaui 270 ribu spesimen," imbuh Doni.
Untuk diketahui saat ini pemerintah mencatat ada 376 laboratorium pemeriksa Covid-19, antara lain laboratorium dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 265 lab, Tes Cepat Molekuler (TCM) di 76 lab dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 35 lab.
Baca Juga: Menurut Ahli, Vaksin Covid-19 Tak Mencegah dari Kematian walau Efektif
Berita Terkait
-
Menurut Ahli, Vaksin Covid-19 Tak Mencegah dari Kematian walau Efektif
-
Studi Oregon: Pasien Covid-19 OTG atau Gejala Ringan hanya Menular 10 Hari
-
Seruan Jihad Imam Besar Istiqlal: Santri Harus Ikut Usir Virus Corona!
-
Imbas Corona, APBDP DKI Berkurang Rp 31 Triliun
-
IDI Minta Pemerintah Tak Buru-buru Suntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI
-
Jumlah Penduduknya Kebanyakan, Gubernur Pramono Mekarkan Kapuk Jadi Tiga Kelurahan
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek