Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan Indonesia sebagai negara demokrasi sudah pasti bakal diramaikan dengan beragam perbedaan pandangan maupun kritik yang datang terhadap pemeritah.
Adi mengistilahkan, hal kecil di negeri demokrasi semacam Indonesia saja pasti akan menjadi hal besar dan banyak dibicarakan masyarakat. Terlebih apabila hal besar yang menyangkut dengan keputusan maupun kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, semisal polemik Undang-Undang Cipta Kerja.
Sebagaimana diketahui sejak belum dan sampai dengan disahkan, UU Ciptaker sudah mendapat reaksi kontra dari masyarakat. Kekinian, setelah disahkan, gekombang protes dan unjuk rasa menolak UU Ciptaker terus terjadi.
"Demokrasi itu pasti bising, demokrasi itu pasti berisik, jangankan soal UU omnibus law, punya sendal jepit baru pun itu ramai. Presiden sering main kodok saja bisa jadi pembicaraan berbulan-bulan. Demokrasi itu memang tempat orang berisik, tempat orang ribut," kata Adi dalam diskusi daring bersama Forum Jurnalis Politik, Kamis (22/10/2020).
Selama masih dalam prosedur dan batas wajar, penyampaian pendapat di dalam negara demokrasi merupakan hal wajar. Pengecualian apabila pendapat berbeda tersebut disampaikan dengan penuh cacian bahkan sampai fitnah.
Karena itu, untuk menanggapi perbedaan pendapat yang berbeda, Adi menyarankan baik Presiden Jokowi maupun orang sekitarnya tidak terlampau panik. Apalagi sampai harus melabeli pendapat yang berbeda dengan pemerintah sebagai hoaks.
"Tapi membatasi orang dalam konteks demokrasi kita yang semakin maju, tentu saja agak sedikit belepotan. Karenanya bagi kita siapapun yang jadi presiden di republik ini, apalagi Jokowi yang dianggap presiden pilihan rakyat dua periode, dan orang-orang di sekelilingnya jangan terlampau panik dengan kritik yang setiap saat datang," tutur Adi.
"Jangan juga jangan selalu bilang setiap perbedaan pandangan itu dianggap hoaks, provokasi dan fitnah, kan orang yg sering mengkritik itu," sambungnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Masih Impor Gula
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita