Suara.com - Status Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat (Jabar) sempat naik ke siaga 3 pada Minggu (25/10/2020) dini hari hingga berujung pada banjir di puluhan pemukiman ibu kota. Air kiriman dari daerah hulu ini juga mengirim banyak sampah ke Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, ada sekitar 1.000 meter kubik atau 1 ton sampah di pintu Air Manggarai. Seluruhnya sudah diangkut oleh petugasnya.
"Total sampah di Pintu Air Manggarai 1.023 meter kubik," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (25/10/2020).
Untuk mengangkat sampah, pihaknya harus mengerahkan 50 orang petugas UPK Badan Air. Ia juga menurunkan 20 armada pengangkut sampah.
"Ada juga tiga alat berat," jelasnya.
Sampah tersebut harus diangkut berulang kali dan diperkirakan mengisi 33 rit dump truck tipper besar. Selain itu 11 rit tronton juga terisi penuh.
"Volume sampah 33 dump truck tipper besar dan 11 tronton," pungkasnya.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Insaf mengatakan hingga Minggu (25/10/2020) siang, ada 62 pemukiman atau RT yang terendam banjir. Ketinggiannya beragam, dari 10 sampai 150 sentimeter.
"Jumlah RT Tergenang ada 62 RT atau 0,20 persen dari jumlah RT," ujar Insyaf kepada wartawan, Minggu (25/10/2020).
Baca Juga: Meningkat, 1.570 Meter Kubik Sampah Menumpuk di Pintu Air Manggarai
Sejumlah 62 RT yang terendam itu berlokasi di Jakarta Timur dan Selatan. Selain itu, sejauh ini juga belum ada warga yang diungsikan.
"Pos pengungsian belum ada," tuturnya.
Insyaf membenarkan banjir terjadi karena hanya air kiriman dari Bogor saja. Tidak ada faktor tambahan lain seperti meluapnya air laut atau hujan lebat.
"Iya benar air kiriman (penyebabnya)," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional