Suara.com - Menjelang hari Maulid Nabi Muhammad SAW tiba pada Kamis (29/10/2020) nanti, kontroversi terkait perayaan momen kelahiran Rasul ini mencuat kembali.
Pendakwah Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya 2018 silam pernah menyinggung perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang belakangan ramai diperbincangkan.
Dalam ceramah tersebut, Ustaz Abdul Somad menjelaskan hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sebagaimana ditemukannya di dalam Hadis.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, ada sekitar ada sekitar 300.000 hadis yang menyebutkan bahwa peringatakan Maulid Nabi Muhammad SAW boleh dilakukan.
Kendati begitu, ada pula segelintir ulama yang menganggapnya semata-mata bid'ah.
"Positifnya peringatan Maulid Nabi karena adanya silaturahmi satu sama lain. Bukan setahun sekali, melainkan setiap minggu di hari Senin," kata Ustaz Abdul Somad, dilansir dari Hops.id -- Jaringan Suara.com.
Berdasar uraian yang disampaikan Ustaz Abdul Somad, Rasulullah SAW sendiri juga ikut merayakan momen hari lahirnya. Adapun cara yang dipilih Rasulullah SAW adalah dengan berpuasa.
"Rasulullah SAW pernah ditanya mengapa melaksanakan puasa hari Senin. Salah satunya adalah Rasulullah SAW ternyata mengenang hari lahirnya sendiri," ujar UAS mengutip salah satu hadis HR Muslim.
"Rasulullah SAW menjawab 'Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan Alquran kepadaku)'," imbuhnya.
Baca Juga: Pengusaha Wajib Bayar Upah Lembur Jika Tidak Terapkan Cuti Bersama
Saat menyampaikan ceramahnya, Ustaz Abdul Somad juga merujuk pada penafsiran Rasulullah terhadap kalimat Ayyamillah dalam Qs. Ibrahim [14]: 5 yang berbunyi, "Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah".
"Imam an-Nisa'i Abdullah bin Ahmad dalam Zawa'id al-Musnad, al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman dari Ubai bin Ka'ab meriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa Rasulullah SAW menafsirkan kalimat Ayyamillah sebagai nikmat dan Karuni Allah SWT," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Dengan demikian maka makna ayatnya adalah 'Dan ingatkanlah mereka kepada nikmat-nikmat dan karunia Allah'. Dan kelahiran Muhammad SAW adalah nikmat dan karunia terbesar yang harus diingat dan disyukuri," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Ustaz Abdul Somad juga memaparkan adanya pendapat dari Ibnu Taumiyah.
Ibnu Taumiyah meriwayatkan bahwa mengagungkan hari lahir Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai perayaan akan mendapat pahala besar.
Pasalnya, hal tersebut dihitung sebagai kebaikan niat dan pengagungan kepada Rasulullah SAW yang tidak lain adalah junjungan umat Islam.
Selain itu, Ustaz Abdul Somad pun mengemukakan pendapat dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa Maulid Nabi mengandung banyak kebaikan.
"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat dari seorang pun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi, Maulid Nabi itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari yang tidak baik, maka Maulid Nabi itu adalah bid'ah hasanah. Begitulah pendapat Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani," lanjutnya.
Lihat video Ustaz Abdul Somad 2018 lalu menjelaskan soal Maulid Nabi Muhammad SAW disini.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia
Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia sendiri tak lepas dari peran para Wali Songo yang hingga kini diyakini sebagai para tokoh penyebar agama Islam di Tanah Air.
Sembilan orang wali Allah SWT ini turut diperingati sekira tahun 1404 masehi dimana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dijadikan untuk menarik masyarakat terhadap ajaran agama Islam kala itu.
Penyebaran para Wali Songo yang banyak dilakukan di Pulau Jawa juga turut dileburkan dengan budaya Jawa hingga beberapa wilayah di pulau Jawa sering menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Gerebeg Mulud.
Hingga kini peringatan Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri masih terus dilakukan oleh umat muslim di tanah air setiap tahunnya.
Peringatan biasanya dilakukan dengan membaca manakib Nabi Muhammad dalam kitab Maulid Barzanji, Maulid Sumtud Dhurar, Saroful Anam serta bacaan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
Halte Transjakarta Pasar Genjing Dialihkan Imbas Proyek LRT, Sampai Kapan?
-
Polisi Beberkan Peran 12 Tersangka Penjarah Rumah Uya Kuya, dari Provokator hingga Eksekutor
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Timur dan Barat: Layanan untuk Perpanjang SIM A dan C
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya