Suara.com - Kejadian nahas dialami oleh Perwira Marinir, Kolonel Pangestu Widiatmoko yang dibegal saat gowes di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020).
Salah satu personel brimob yang berjaga mengamankan antisipasi demo di Jalan Medan Merdeka Barat menjelaskan, peristiwa begal itu terjadi saat jalanan sedang sepi.
"Saya cuma dapat info yang melihat teman saya. Tapi memang lagi sepi katanya, bapak itu naik sepeda tiba-tiba dihampiri orang naik sepeda motor," katanya saat ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (27/10).
Menurutnya, tas kecil yang pakai Kolonel Pangestu tak berhasil digasak oleh pelaku. Korban coba mempertahankan barang hingga terjatuh.
"Kayak ditarik dari belakang. Tapi HP-nya tasnya itu enggak berhasil diambil. (Kolonel Pangestu) sampai jatuh, pelipisnya berdarah," ungkapnya.
Atas kejadian itu, Kapolsek Metro Gambir, Kompol Kadek Budiyarta mengatakan, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan untuk meringkus pelaku begal terhadap Kolonel Pangestu.
"Masih terus kami laksanakan lidik," katanya kepada Suara.com.
Peristiwa yang menimpa Kolonel Pangestu Widiatmoko itu pun tersebar di lini masa media sosial salah satunya diunggah oleh akun Instagram @cetul22.
Di unggahan itu, warganet riuh mengutuk pelaku pembegalan dan menyebut pelaku tidak akan bisa tidur tenang karena sedang dikejar polisi.
Baca Juga: Polisi Buru Fasilitator Perusuh Demo Tolak UU Ciptaker, Siapa Orangnya?
"Dan akhirnya si jambret tidak bisa tidur dengan tenang," ungkap pemilik akun @wulan***
"Yaudah tinggal nunggu nasib aja dah tuu jambret..antara penjara, RS atau TPU," sambung akun @angga****
"Mungkin sekarang jambretnya pikir bisa bebas pergi bawa rampokannya dan bisa mencelakai orang tapi ga akan lama bakal disekolahin di mako marinir," timpal warganet lainnya dengan akun @hendiro***
Kronologi kejadian
Menurut informasi yang diperoleh Suara.com dari Kepala Dinas Penerangan Marinir, Letnan Kolonel Gugun Saiful Rachman, Senin (26/10/2020), Kolonel Pangestu terjadi di kawasan ring satu Istana Negara, sekitar pukul 06.45 WIB.
Saat tiba di Gedung Kementerian Pertahanan, Kolonel Pangestu langsung dipepet oleh pelaku yang mengemudikan sepeda motor.
Berita Terkait
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Pasal 16 RKUHAP: Bahaya Operasi Undercover Buy Merambah Semua Tindak Pidana
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
Putusan MK Soal Polisi di Jabatan Sipil, KPK Jelaskan Posisi Ketua KPK
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional