Menurutnya, dalam hal ini bukan negara saja yang menjadi aktornya. Masyarakat sipil lain pun tak jarang menggunakan UU ITE sebagai alasan melaporkan orang ke pihak kepolisian.
"Salah satunya UU ITE meningkat ratusan persen dibanding sebelumnya. Aktornya bukan cuma negara, tetapi juga munculnya medsos yang destruktif, lawan harus dihabisi, polisi jadi harus menerima banyak laporan. Ini menciptakan atmosfer ketakutan yang membuat masyarakat bebas," tutur Burhanuddin Muhtadi.
"Mungkin alam bawah sadar mengatakan sekarang ini kebanyakan menganggap polisi semakin gambang mempidanakan orang," lanjutnya.
Kendati begitu, Burhanuddin Muhtadi menganggap seharusnya opini publik di media sosial tidak perlu terlalu dipermasalahkan kecuali memang mengandung SARA dan mengujarkan kebencian.
"Buat saya sepanjang tidak bersifat SARA atau mengumbar kebencian, hanya sekadar perbedaan politik ya biasa saja. Itu konsekuensi demokrasi. Yang penting masyarakat belajar dari perbedaan, jangan sedikit-sedikit kriminalisasi," tandasnya.
Lihat video lengkapnya disini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?