Suara.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon sudah mengerahkan tim SAR untuk mencari dua nelayan yang dilaporkan hilang di wilayah perairan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon Djunaidi mengatakan bahwa nelayan bernama Jerel Mustamu (27) dan Ateng (23) dilaporkan hilang saat melaut di wilayah Saparua pada Rabu (28/10/2020).
Dalam siaran pers Basarnas Ambon pada Kamis, Djunaidi mengutip laporan kerabat nelayan yang menyatakan bahwa kedua nelayan itu pada Rabu (28/10) berangkat dari Pelabuhan Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, menuju ke perairan Pulau Saparua, untuk mencari ikan.
"Kami menerima laporan dari keluarga korban hari ini pada pukul 06.55 WIT kalau dua nelayan itu melaut menggunakan sebuah longboat sejak Rabu (28/10) sekitar pukul 02.00 WIT dan tim SAR langsung dikerahkan pukul 07.15 WIT," kata Djunaidi sebagaimana dilansir Antara.
Tim SAR melakukan pencarian dengan bantuan keluarga korban dan warga setempat. Djunaidi menambahkan, kondisi cuaca di area pencarian saat ini berawan dan tiupan angin dari arah timur menuju tenggara berkecepatan empat sampai 15 knot dengan tinggi gelombang nol sampai sekitar 0,5 meter.
Berita Terkait
-
Seorang Nelayan asal Aceh Barat Daya Hilang Saat Melaut
-
Pemancing Korban Perahu Terbalik di Perairan Sekupang Ditemukan Meninggal
-
20 Tahun Terpisah karena Tragedi Ambon, Saudara Kembar Bertemu Lewat TikTok
-
Iming-imingi Permen Berhadiah, Kakek 65 Tahun Cabuli 5 Anak di Bawah Umur
-
Jadi Tersangka Penghasutan, 2 Mahasiswa Ambon Terancam 7 Tahun Bui
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?