Suara.com - Pemerintah India membela Prancis dan Presiden Emmanuel Macron yang dianggap menghina muslim karena menyebut Islam adalah agama yang tengah mengalami krisis di dunia.
Menyadur Indian Express, Kamis (29/10/2020), India mengecam tindakan Turki dan Pakistan yang menyerukan boikot dan kritik terhadap Prancis.
New Delhi bergabung dengan negara-negara besar Eropa dengan menganggap kebijakan yang dilakukan Prancis adalah bentuk membela kebebasan berekspresi.
Prancis dan Emmanuel Macron menjadi target kecaman negara-negara mayoritas muslim karena dianggap menghina dan menyudutkan Islam terkait pembunuhan seorang guru sejarah di Paris.
Guru bernama Samuel Paty (47) dipenggal oleh pengungsi asal Chechnya berusia 18 tahun di luar sekolah menengah di Conflans-Sainte-Honorine.
Paty dibunuh setelah menunjukkan karikatur nabi Muhammad kepada murid-muridnya dengan dalih mengajarkan kebebasan berekspresi.
Kartun nabi Muhammad yang awalnya dibuat majalah satir Charlie Hebdo, telah menuai kecaman dan kontroversi di Prancis sejak 2015.
“Kami sangat menyesalkan serangan pribadi dalam bahasa yang tidak dapat diterima terhadap Presiden Emmanuel Macron," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri India.
"Kami juga mengutuk serangan teroris brutal yang merenggut nyawa seorang guru bahasa Prancis dengan cara yang mengerikan yang telah mengejutkan dunia."
Baca Juga: Erdogan Gugat Politikus Anti Islam Asal Belanda yang Menyebutnya Teroris
Pasca pemenggalan Samuel Paty, Emmanuel Macron mengutuk keras tindakan tersebut. Dia bersumpah akan memerangki Islam radikal di Prancis.
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," kata Macron beberapa waktu lalu.
Perkataan Macron membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan beraksi. Dia mengritik keras sikap presiden 42 tahun tersebut.
Menyadur BBC, Minggu (25/10/2020), Erdogan menyebut kesehatan mental Presiden 42 tahun itu harus diperiksa karena menstigmatisasi Islam sebagai pemicu konflik agama.
“Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Muslim dan Islam?” kata Erdogan dalam pidatonya di kongres provinsi Partai AK-nya di kota Kayseri Turki tengah, dikutip Al Jazeera, Sabtu (24/10/2020).
"Macron membutuhkan perawatan pada tingkat mental," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Prancis dan Jerman Kembali Lockdown karena Lonjakan Covid-19
-
Turki Kecam Charlie Hebdo soal Karikatur Cabul Erdogan
-
Pakar Hukum: Kalau Mau Boikot Produk Prancis, Gak Cukup Cuma Indonesia
-
Pasien Perempuan Diperkosa saat Menjalani Perawatan di RS
-
Kekang Virus Covid-19, Jerman dan Prancis Umumkan Lockdown Nasional Kedua
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
Terkini
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global